wahyusuwarsi.com

ANTARA BLOG DAN MEDSOS, PILIH MANA?

Sharing session bareng coach Marita

Saat ini blog dan media sosial saling dibutuhkan satu sama lain. Sebagai blogger tak hanya dituntut untuk bisa menulis. Agar blognya lebih menarik pembaca, sebaiknya di artikel disertakan infografis yang menarik. Setelah artikel selesai dipublish di blog, tentu harus dishare di medsos agar meningkatkan views.


Tanggal 25 Juli 2025 yang lalu saya berkesempatan mengikuti sharing session bersama coach Marita dengan tema “ Sosmed dan Blog, Bisakah Terpisahkan?” Coach Marita adalah founder Blogspedia. Alhamdulillah saya juga diberi kesempatan belajar di Blogspedia, sebagai lulusan BP 4. Banyak ilmu blogging yang saya dapat di kelas ini.

Dalam kesempatan ini coach Marita menyampaikan bahwa kuncinya adalah konsisten baik itu ngeblog maupun posting di medsos. Sebagai contoh, ig story mas Dedy Huang yang isinya bagus dan konsisten. Sedangkan untuk blog, bisa dilihat blog nya mbak Novarty, mbak Jihan dan mas Dedy Huang yang sering menang lomba blog.

PILIH AKTIF DI BLOG ATAU MEDSOS?

Bila ditanya seberapa sering posting di blog atau medsos? Jawaban tiap orang berbeda-beda. Ada yang menjawab lebih sering posting di blog, ada yang menjawab tergantung mood, ada yang hanya post di ig story saja bahkan ada yang hanya posting di Instagram saja.

Saat ini user lebih suka tayangan yang instant. Sebanyak 4,8 miliar orang lebih aktif di medsos (Datareportal 2024). Blog tetap relevan untuk konten yang mendalam dan untuk jangka panjang. Sedangkan 87 % blogger mempromosikan artikelnya melalui medsos. Jadi di era digital ini, apakah medsos dan blog bisa benar-benar dipisahkan? Medsos dan blog harus saling melengkapi untuk membangun personal branding.

Kalau menurut saya, agar artikel kita lebih banyak viewers sebaiknya setelah publish di blog kita bisa share link artikel melalui ig story, di caption feed nstagram, bio atau boleh juga lewat facebook.

Akan lebih baik lagi bila blog atau medsos kita punya satu niche khusus, misalnya tentang parenting, pendidikan anak, lingkungan, kesehatan maupun yang lainnya. Blog yang menulis tentang tema evergreen akan lebih dicari dari google.

KOLABORASI ANTARA BLOG DAN MEDSOS

Sosmed dan Blog
sosmed-dan-blog-untuk-dipadukan
(Gambar: coach Marita)

Medsos:
  • Cepat, real time
  • Interaksi langsung dan cepat
  • Visual dan singkat
  • Konten viral dan trend
Blog:
  • Tahan lama (evergreen)
  • Mendalam, terstruktur
  • Naratif dan informative
  • Konten edukatif dan referensial
Blog dan medsos merupakan dua dunia, namun satu tujuan. Blog adalah rumah digital tempat kita membangun kredibilitas jangka panjang. Sedangkan medsos adalah kendaraan cepat untuk menjangkau dan terhubung engan audiens. Kolaborasi antara keduanya merupakan kunci untuk membangun personal branding yang kuat.

Keduanya harus dioptimalkan, karena medsos membentuk first impression (instant, real time). Blog membangun trust and authority. Sebagai contoh medsos yang rapi adalah insagam milik kak Hamimeha.

Berikut adalah langkah praktis optimalkan medsos dan blog:
1. Tentukan niche yang ingin ditonjolkan (misalnya parenting, edukasi, lifestyle dan lainnya).
2. Gunakan bio yang jelas (misalnya siapa kita, apa yang kita lakukan).
3. Konsisten dalam tone dan visual (misalnya nama panggilan untuk pembaca blog, hastag yang digunakan)
4. Jadikan medsos sebagai pintu masuk ke blog (share link artikel di feed ig, ig story, atau facebook).
5. Instagram untuk menarik perhatian pembaca, sedangkan blog untuk memperdalam cerita (dengan storytelling).

PLATFORM UNTUK KONTEN DAN MENULIS

Adanya kemajuan teknologi saat ini banyak platform yang bisa digunakan untuk ngonten maupun menulis. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, namun saling melengkapi.

1. Blog, merupakan informasi panjang dan mendalam. Informasi yang didapat dari blog lebih detail dengan bahasa lebih santai. Pemilik blog biasanya akan menceritakan pengalamannya (testimony) dengan storytelling. Misalnya tentang suatu produk, tentang pengalaman parenting, kesehatan dan yang lainnya.

2. Instagram, lebih ke visual dan storytelling pendek. Biasanya orang memposting ke Instagram dalam bentuk carousel, reels atau ig story. Postingan di Instagram bisa merupakan review suatu produk, tips-tips kesehatan, tips parenting yang biasanya diposting di feed maupun berupa video reels. Saat ini Instagram yang sedang naik view nya adalah reels dan carusel dengan tambahan musik.

3. Facebook, merupakan platform komunitas dan interaksi panjang. Menulis di facebook bisa lebih panjang dibanding di Instagram yang hanya dibatasi maksimum 300 kata.

4. Tik Tok. Konten-konten di tik tok biasanya adalah konten singkat berupa hiburan dan cepat viral (maksimal 60 detik), dan biasanya cepat terlupakan. Konten berupa informasi singkat dan instant, misalnya kuliner, tempat wisata viral.

5. X/Thread, di platform ini biasanya orang lebih suka menulis opini dan berdiskusi. Banyak orang yang punya masalah misalnya tentang pendidikan atau pengasuhan anak, meminta pendapat pada pembaca di thread. Dan biasanya banyak komentar positif yang memberikan saran dan solusi yang baik pada orang tersebut.

STRATEGI KONTEN

  • 1 artikel blog bisa dipecah menjadi 3-5 konten di medsos.
  • Gunakan format carousel, reels, thread lalu arahkan ke blog.
  • Buat konten berseri dan akhiri dengan CTA (call to action) ke blog. Gunkan ide dari trend yang sedang viral, atau ambil contoh ide dari AI.
  • Buat infografis, kutipan blog, behind the scene proses menulis.
  • Buatlah orang penasaran dan mau klik tautan blog kita.

TIPS UMUM TAMPIL DI BERANDA

Kenali algoritma medsos. Algoritma adalah aturan main agar konten kita dilihat banyak orang. Berikut tipsnya:
1. Gunakan hook kuat di 3 detik pertama (reels/tiktok) atau di halaman pertama carousel. Cari hook menarik, dan beri judul yang menarik.
2. Konsisten posting (bukan setiap hari tetapi teratur jam posting). Saat posting bisa dilihat jam berapa pembaca melihat postingan kita.
3. Gunakan audio dan hastag yang sedang ngetrend, langsung mengedit di instgram.
4. Mengajak interaksi pembaca dengan cara membuat pertanyaan di caption, polling, kuis, optimalkan ig story dan fitur-fiturnya.
5. Relevan dan cepat tanggap komentar atau DM. Semakin sering interaksi, semakin sering algoritma mengenali akun kita.
6. Rajin share konten blog yang evergreen dengan pendekatan cerita (storytelling).
7. Collab dengan sesame blogger atau akun brand.

Jadi mana yang lebih dulu dan lebih penting antara blog dan medsos? Tidak ada yang lebih penting, keduanya sama. Blog sebagai konten abadi, medsos sebagai booster trafik dan awareness. Blog jangan ditinggalkan dan medsos jangan dilupakan.

Tips sinkronisasi:
  • Tulis artikel di blog kemudian potong-potong jadi konten harian.
  •  Respon trend medsos jadikan ide untuk menulis blog.
  • Gunakan linktree/linkbio/lynk.id dan sematkan blog kita.
Contoh kolaborasi blog dan medsos:
  • Gunakan CTA di medsos: “Lengkapnya baca di blog ya!”
  • Buat story dan beri tautan blog.
  • Gunakan CTA: “Mau tahu cara yang kupakai? Ketik MAU BANGET di komentar.
  • Jika di DM, beri link blog. Hal ini bisa sebagai engaged blog kita.
  • Embed konten IG/Tiktok di artikel.
Medsos dan blog bukan untuk dipisahkan, tapi dipadukan. Blog memberi fondasi. Medsos memberi sayap. Keduanya perlu saling menguatkan untuk membangun personal branding dan dampak yang nyata di dunia digital (coach Marita).
Demikian sedikit catatan saya dari sharing session bersama coach Marita tentang “Blog dan Media Sosial Bisa Dipisahkah.” Semoga bermanfaat.

 

 

Posting Komentar