wahyusuwarsi.com

REVIEW NOVEL KAMAR NOMOR 7

 

IDENTITAS BUKU

Novel yang ditulis oleh Hazzahrra seorang penulis muda berbakat, adalah novel remaja bergenre misteri. Novel ini diterbitkan oleh PT TransMedia dan cetakan pertama dirilis tahun 2022, Hingga kini sudah melalui cetakan keempat (pada tahun 2024), bukti bahwa novel ini laris sehingga dicetak ulang.

Penulis novel ini mempunyai nama pena Keju dan nama asli Hanifa Azzahrra. Lahir pada tanggal 20 Agustus 2003. Gaya bahasa dalam novel ini khas remaja, ringan dan mudah dipahami. Simak reviewnya di bawah ini.


Kamar nomor 7
novel-kamar-nomor-7
(Gambar: koleksi pribadi)

 

BLURB

Di sebuh asrama yang disediakan oleh sebuah yayasan sekolah swasta favorit, beredar rumor yang membuat para penghuni asrama Maitra Boarding School menghindari salah satu kamar, yaitu kamar nomor 7. Kamar nomor 7 menyimpan misteri yang seringkali memakan korban bagi penghuninya. Saat tahun ajaran baru ada tujuh anak SMA dari angkatan yang berbeda pindah dan menempati kamar nomor 7. Selama tinggal disana, banyak kejadian aneh yang menimpa mereka.

Kejanggalan-kejanggalan yang mereka alami menyebabkan mereka penasaran dan mencari tahu kebenarannya. Mereka menyatukan tiap potongan puzzle teka-teki, sehingga misteri yang selama ini ditutupi serapi mungkin, akhirnya terbongkar juga dalang di balik setiap kejadian janggal yang menimpa para penghuni kamar nomor7. Penasaran dengan kelanjutan kisahnya? Ikuti kisahnya dalam novel Kamar Nomor 7.

SINOPSIS

Mitra Boarding School adalah sekolah swasta favorit tingkat SD hingga SMA. Di asrama tersebut terdapat 5 gedung yaitu gedung A (untuk siswa siswi SD), gedung B (untuk siswi SMP, gedung C (untuk siswa SMP), gedung D (untuk siswi SMA) dan gedung E (untuk siswa SMA). 7 orang anak yang baru datang adalah Mahesa klas 12, Vegan, Januari, Gentala dan Jema kelas 11, Leo dan Raja kelas 10, mereka menempati kamar nomor 7.

Saat datang ke asrama, semua ditemani keluarga masing-masing, kecuali Gentala yang ikut bersama dengan keluarga Jema. Di asrama ada seorang penjaga asrama bernama pak Adi yang siap melayani kebutuhan penghuni asrama. Pak Adi tinggal di rumah sebelah asrama. Pak Adi sangat disiplin dan melarang semua penghuni asrama untuk tidak keluar asrama setelah pukul 20.00 (harus sudah di asrama).

Saat pertama datang, masing-masing sempat bersitegang dan beradu pendapat terutama Leo yang gampang sekali marah dan tersinggung. Mahesa dan Leo sempat bertengkar, mereka dilerai oleh Januari dan Jema yang menarik Mahesa dan Vegan yang menarik Leo. Mereka bersitegang berebut ranjang atau tempat tidur yang akan mereka tempati masing-masing. Di kamar tersebut terdapat beberapa ranjang bersusun yang bisa dipakai bersama. Akhirnya setelah berdebat, terjadi kesepakatan bersama yaitu Jema dan Raja, Januari dan Vegan, Mahesa dan Leo, Gentala tidur sendiri di ranjang yang tidak bersusun.

Hari pertama di asrama mereka keliling asrama untuk melihat situasi (tour asrama). Ternyata fasilitas asrama sangat lengkap, ada kolam renang, kantin dan banyak fasilitas lainnya. Saat itu mereka tour asrama ditemani pak Adi. Leo yang merasa capek tidak ikut tour asrama, dan balik ke kamarnya.

Baru hari pertama di asrama, Leo sudah mulai diteror. Saat sedang mandi, ada ketukan di depan kamar mandi yang membuat Leo ketakutan. Pasalnya ketika keluar dari kamar mandi tidak didapati seorangpun temannya yang sedang tour asrama. Leo hanya mendapat secarik kertas bertuliskan “Sst! Jangan berisik.” Namun semua ketakutannya hanya disimpannya sendiri tak berani bercerita pada temannya, karena Leo takut bila mereka tidak percaya pada ceritanya.

Setelah itu kejadian-kejadian aneh mulai terjadi pada penghuni kamar nomor 7. Dimulai dengan menghilangnya Leo dari kamar yang tentunya membuat ke-enam temannya panik. Mereka mencari tahu keberadaan temannya melalui pak Adi, dan oleh pak Adi diberitahukan bahwa Leo pulang mendadak, dijemput orang tuanya.

Sementara itu mereka mendapat info dari Farhan (kamar sebelah), bahwa beberapa tahun lalu ada yang bunuh diri di kamar nomor 7. Setahun lalu juga terjadi kebakaran di kamar tersebut dengan jumlah korban 3 orang. Memang di asrama itu tersebar rumor bahwa tiap tahun pasti ada korban dari kamar nomor 7. Beberapa malam sempat juga Januari mendengar orang yang mengetuk pintu kamar mereka. Demikian juga ada orang yang masuk ke kamar mereka, tapi siapa? Semua serba penuh teka teki yang tidak jelas.

Raja yang merasa kangen pada Leo, mencari informasi ke rumah pak Adi, kapan Leo balik ke asrama. Pak Adi berjanji seminggu lagi akan mempertemukan Raja dengan Leo. Setelah seminggu, Raja kembali menemui pak Adi di rumahnya. Raja datang sendiri tanpa ditemani teman-temannya. Tetapi apa yang terjadi?

Singkat cerita, akhirnya Raja pun hilang sehingga membuat teman-temannya bertanya-tanya akan keberadaannya. Di antara mereka, hanya Januarilah yang merasa ada kejanggalan dan keanehan kejadian-kejadian yang beruntun tersebut. Kemudian Januari mulai menyelidiki semua kejadian ini seorang diri, Namun, apa yang terjadi? Januari pun menghilang tiba-tiba.

Vegan, Gentala, Jema dan Mahesa merasa tidak tahan dengan adanya terror-teror tersebut, karenanya mereka berempat meminta izin pada pak Adi untuk pulang. Setelah pak Adi mengizinkan, mereka berempat pulang dengan menumpang sebuah bis. Tetapi dalam perjalanan bis yang mereka tumpangi direkayasa seolah-olah mengalami kecelakaan masuk jurang hingga mereka meninggal. Namun Allah masih melindungi ke empat anak tersebut. Mereka ber empat selamat setelah melompat dari bis yang sedang melaju kencang.

Teror-teror itu terjadi karena ada seseorang yang mempunyai dendam di masa lalu. Orang tersebut kehilangan anaknya yang meninggal karena mengalami musibah. Musibah itu terjadi di warung depan asrama. Dan ternyata anak tersebut adalah juga korban pembullyan teman-temannya yang ada di asrama. Dulunya anak tersebut adalah penghuni kamar nomor 7.

Siapakah dalang di balik semua teror-teror tersebut? Mengapa orang tersebut mempunyai dendam masa lalu? Dendam seperti apa yang membuatnya menteror semua penghuni kamar nomor 7? Bila ingin tahu kelanjutan dan akhir kisahnya, sila baca novel Kamar Nomor 7 karya Hazzahrra. Pasti penasaran dan baca sampai tuntas ya.

KESAN MEMBACA NOVEL KAMAR NOMOR 7

Penulis muda Hazzahrra menulis novel ini dengan bahasa yang mudah dipahami. Novel sebanyak 38 bab ini, dituliskan urut kejadian demi kejadian. Pada tengah-tengah cerita, pembaca hampir dengan mudah menebak pelaku teror penghuni kamar nomor 7. Awalnya saya juga mengira bahwa yang selalu masuk kamar nomor 7 pada malam hari, yang selalu meneror anak-anak tersebut adalah Pak Adi. Tetapi ternyata dugaan saya salah, setelah muncul tokoh Farhan sebagai penghuni kamar sebelah. Farhan ternyata juga adalah korban, yang diancam pak Adi agar mau melakukan teror-teror tersebut pada teman-temannya sendiri.

Rasa penasaran ingin segera menuntaskan novel, membuat saya tak beranjak untuk membaca hingga tamat. Karena saya merasa penasaran, siapakah yang melakukan teror, dan apakah yang menyebabkan tokoh utama (dalang teror) mempunyai dendam masa lalu? Bagaimana anak-anak tersebut bisa menyatukan potongan-potongan puzzle teka-teki misteri?

PENUTUP

Novel ini sangat menarik, dengan genre misteri ditulis oleh penulis berbakat yang masih muda usianya. Agar tidak penasaran dan bila ingin tahu kelanjutan kisah misteri ini, sila baca bukunya. Semoga bermanfaat.

 

Posting Komentar