wahyusuwarsi.com

BAGAIMANA MENDIDIK ANAK AGAR MANDIRI

 

Contoh anak mandiri


Anak adalah anugerah dan merupakan generasi penerus yang menjadi kebanggaan sebuah keluarga. Setiap orang tua pasti berharap anak yang shaleh/shalehah, taqwa dan taat pada Allah Swt, patuh pada kedua orang tua dan tentunya mandiri serta menjadi anak yang bertanggung jawab. Mandiri dalam kehidupannya kelak. Bertanggung jawab terhadap semua hal yang dilakukannya. Sikap mandiri pada anak dapat diterapkan sejak usia dini. Kemandirian dan kedisiplinan pada anak dapat dilatih menjadi suatu kebiasaan baik, dan kewajiban yang harus dilakukan.

Saya ingin cerita sedikit pengalaman saya tentang anak-anak saat masih kecil. Sebagai ibu rumah tangga tentunya juga mempunyai kerepotan dan kesibukan mengurus rumah. Saat itu anak sulung berumur 6 tahun dan mulai masuk SD, sedangkan adiknya baru saja lahir. Bisa dibayangkan betapa repotnya saya mengurus rumah dan seorang bayi. Tetapi pada waktu itu saya dibantu seorang ART yang sudah lama bekerja pada kami.

Alhamdulillah nya si sulung sudah bisa mandiri, walaupun kami punya seorang ART. Sulung sudah bisa mandiri dan disiplin, serta tahu tugas-tugas yang harus dilakukan. Sebagai contoh, menyiapkan bajunya sendiri, mandi sendiri, makan sendiri, menyiapkan buku sekolah juga sendiri. Setelah saya punya bayi, si sulung oleh ayahnya didaftarkan ikut mobil antar jemput sekolah. Mobil ini dikelola oleh sekolah anak saya. Dan tentunya penjemputan dilakukan lebih pagi dari jam masuk sekolah, yaitu jam 06.00 anak harus sudah siap. Jadi mau tidak mau setiap hari jam 04.30 anak sudah harus bangun, lalu jam 05.00 mandi, sarapan dan siap-siap menanti mobil jemputan. Persiapan berangkat sekolah pun juga dilakukan sendiri, termasuk memakai kaos kaki dan sepatu sendiri. Disinilah saya sangat bersyukur dan terbantu, walaupun ada adik bayi namun si sulung sudah bisa mandiri. Ya, walaupun dalam hal-hal tertentu kadang masih butuh bantuan.

Kebiasaan-kebiasaan mandiri dari kecil yang sudah tertanam, akan menjadi kebiasaan setelah anak dewasa. Hingga saat ini dibandingkan si bungsu, anak sulung terlihat lebih mandiri dan lebih dewasa. Berbeda dengan bungsu yang menurut saya kurang mandiri dan ragu-ragu (kurang peraya diri) dalam mengambil keputusan. Ya mungkin karena anak bungsu, maka proteksi kami agak berlebihan terhadapnya. Tetapi hal ini membawa dampak yang kurang baik dan terbawa hingga remaja. Saat itu saya selalu terdorong untuk membantu si bungsu dalam hal apapun, padahal hal itu tidak baik untuk perkembangannya. Nah, jadi sangat penting mengajarkan sikap mandiri sejak dini kepada anak. Kemandirian akan berguna bagi anak saat ia tumbuh menjadi orang dewasa.

CIRI-CIRI ANAK MANDIRI

Dilansir dari generasimaju.co.id, anak mandiri adalah anak yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas atau kegiatan secara mandiri, memenuhi kebutuhan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan serta keputusan yang diambilnya.

Apa sajakah ciri-ciri anak mandiri?

1. Melakukan segala sesuatu tanpa menunggu disuruh. Seringkali anak-anak harus menunggu disuruh untuk melakukan sesuatu, atau dengan kata lain kurang punya insisiatif. Tetapi untuk anak-anak mandiri selalu punya inisiatif melakukan sesuatu tanpa menunggu disuruh. Misalnya membereskan mainan setelah bermain, mengerjakan tugas sekolah (PR), membereskan buku-bukunya.

2. Tidak tergantung pada orang lain. Mereka akan berusaha melakukan sesuatu sendiri selama mereka dapat melakukannya, tanpa mau minta bantuan orang lain.

3. Anak mandiri lebih mudah bergaul dengan siapapun. Berbeda dengan anak yang kurang percaya diri, anak mandiri lebih luwes bergaul walaupun di lingkungan baru. Dia lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan lebih mudah mendapatkan teman.

4. Lebih mampu berpikir secara kritis. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka bertanya tehadap banyak hal, karena rasa ingin tahu yang tinggi.

5. Anak mandiri lebih aktif. Misalnya dalam mengikuti suatu kegiatan, anak mandiri tidak mau hanya berdiam diri saja. Mereka akan lebih aktif dan mengeksplor lingkungan sekitar.

6. Dapat belajar dari kesalahan dan menggunakan pengalaman itu untuk meningkatkan diri.

7. Dapat menghadapi tantangan dan kesulitan dengan percaya diri.

8. Anak mandiri lebih bisa mengelola waktu dengan baik, dan dapat mengambil keputusan.

9. Dapat belajar lebih efektif dan mandiri, karena pengelolaan waktu yang baik dan lebih inisiatif.

BAGAIMANA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PADA ANAK?


Mandiri ke sekolah
mandiri-berangkat-sekolah
(Gambar: pinterest)

Berikut adalah beberapa tips agar anak lebih mandiri:

1. Berikan anak tanggung jawab atau tugas sesuai dengan usia anak. Misalnya ajak anak untuk membereskan tempat tidur, membereskan atau mengelap meja kursi, menyiapkan meja, membereskan mainan, meletakkan pakaian kotor di keranjang cucian.

2. Membiarkan anak untuk memilih atau mengambil keputusan sesuatu yang disukainya, dan jangan memaksakan kehendak kita pada anak. Misalnya membiarkan anak memilih buku yang ingin dibacanya, memilih apa yang ingin dimakannya, atau bahkan memilih warna gelas atau piring sesuai keinginanya.

3. Mendorong anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Bersosialisasi misalnya bermain dengan teman sebayanya, mengikuti kursus yang sesuai dengan usianya, mengikuti lomba untuk anak seusianya. Dengan berkumpul dan bersosialisasi dengan teman (usia) sebaya, akan membentuk rasa percaya diri dan kemandirian pada anak.

4. Mendorong anak untuk melakukan hal-hal baru dan mengambil resiko yang terkendali sambil orang tua tetap mengawasi tentunya. Misalnya mengikuti outbond atau kegiatan lain yang menambah pengalaman bagi anak.

5. Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak, dengan menunjukkan percaya diri dan kemandirian.

6. Jangan terlalu melindungi anak, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan bisa belajar mengatasi masalahnya sendiri.

7. Mendengarkan anak bicara, memberikan perhatian dan perhatikan kebutuhan mereka. Bila anak sedang bercerita atau curhat, jangan potong pembicaraannya tetapi sebagai orang tua jadilah pendengar yang baik. Kemudian cari solusi bersama-sama untuk memecahkan masalahnya.

8. Ajak anak melakukan hobi baru maupun hobi yang disenanginya. Misalnya berolah raga, membaca buku atau yang lainnya.

Nah, demikian ulasan tentang membentuk kemandirian anak sejak dini. Semoga anak-anak kita menjadi generasi penerus yang mandiri, bertanggung jawab dan bermasa depan cerah. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar