wahyusuwarsi.com

REVIEW BUKU GARDA DETAK ANTOLOGI GAWAT DARURAT

Garda Detak

IDENTITAS BUKU

Garda Detak ditulis oleh dr. Gia Pratama. Buku terbitan Lautan Pustaka Yogyakarta ini diterbitkan pada tahun 2025. Mempunyai ukuran 15x21 cm dengan 266 halaman, dan 40 bab.

Dr. Gia Pratama adalah seorang dokter dan penulis yang mengubah pengalaman medis menjadi sebuah cerita inspiratif. Beliau memiliki visi misi mencegah satu juta masyarakat Indonesia terkena serangan jantung dan stroke.

Beliau merupakan Kepala Instalasi Gawat Darurat dan Hemodialisa di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta Selatan. Dalam buku ini menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan, agar tidak perlu bertemu tim medis di IGD.

SINOPSIS BUKU

Quote dalam Garda Detak
salah-satu-quote-garda-detak
(Gambar: koleksi pribadi)

Banyak cerita menarik yang ditulis dalam buku ini, dan di akhir cerita penulis selalu berdiskusi serta memberi solusi terhadap kasus penyakit yang dihadapi pasien.

Masing-masing bab dalam buku ini mempunyai cerita yang menarik dengan kasus yang berbeda. Penulis menuangkan pengalamannya bertugas di ruang gawat darurat menjadi sebuah rangkaian kisah yang menarik. Dalam setiap cerita selalu ada hikmah yang bisa diambil, dan tak lupa juga dituangkan dalam suatu quote (kata-kata) yang bermakna.

Dalam bertugas di IGD, dr Gia Pratama dibantu 3 orang perawat Ella, Bowo dan Agus yang sigap membantu dan cekatan menangani pasien.

Bab 1 menceritakan seorang ibu yang hamil dan terkena preeklampsia hingga berubah eklampsia karena tekanan darah yang terlalu tinggi, sehingga kejang-kejang. Namun alhamdulillah akhirnya ibu dan bayinya bisa diselamatkan.

Bab 3, berjudul Kisah Cinta Air dan Garam yang menceritakan seorang bapak yang terkena stroke. Pasien ini diantar istrinya ke IGD saat terjadi serangan. Istrinya menunjukkan cinta yang tulus mendampingi suaminya.
Quote menarik dari bab ini adalah:
“ Kita sering lupa untuk bilang hal-hal sederhana seperti ‘terima kasih’ atau ‘aku sayang kamu’ ke orang yang kita cintai. Kita pikir waktu akan selalu ada. Tapi begitu kesempatan itu hampir hilang, baru kita sadar betapa berharganya momen-momen kecil itu.”
Bab 4 berjudul Memanggil Malaikat menceritakan seorang gadis yang bunuh diri minum cairan Baygon. Namun bisa diselamatkan oleh tim dokter dan perawat di IGD.
Quote yang bisa diambil hikmah adalah:
“Pertama, saat sedang sendiri, hati-hati dengan pikiranmu. Kedua, saat bersama teman, hati-hati dengan lidahmu. Ketiga, saat sedang marah, hati-hati dengan tindakanmu. Keenpat, saat dalam masalah, hati-hati dengan emosimu. Dan kelima, saat Tuhan sedang memberimu berkah, hati-hati dengan egomu.”
Bab 10 berjudul “Bayi Wastafel.” Menceritakan seorang ibu yang akan melahirkan di apartemen, sedangkan disitu hanya ada seorang anaknya yang baru SD. Dokter dan bidan pun bergegas menuju apartemen, untuk menolong persalinan. Dalam kondisi darurat, bayi dibersihkan di wastafel, dan kondisi ibu serta bayi dalam keadaan sehat.

Bab 11 berjudul “Bocil Yakuza” punya cerita yang menarik dan lucu. Seorang anak yang telah sunat dan kasanya melekat. Ibunya minta tolong dokter untuk melepaskan kasa itu. Herannya, anak tersebut yang baru duduk di kelas 1 SD sering memaki, mengumpat dengan kata-kata yang tidak sopan.

“ Jika saya analogikan sebuah komputer super canggih, maka ini adalah ‘Hardware’nya, ‘Software’ nya adalah apapun yang kita ’Download’ dari pancaindra kita (mata, telinga, hidung, lidah, kulit), baik secara sadar maupun tidak. ‘Outputnya’ nya adalah karakter atau kepribadian kita, pikiran, perasaan, dan perilaku.

Buku apa yang kita baca, konten apa yang kita dengar, lingkungan seperti apa kita berada, kesemuanya menjadi penentu output sistem canggih ini.”

Beberapa cerita lucu tapi menegangkan juga ditulis di buku ini. Seorang anak usia 4 tahun menelan koin (bab 14), seorang bayi berusia 1 tahun telinganya kemasukan lalat ijo (bab 18) dan seorang balita yang memasukkan biji jagung ke dalam hidungnya (bab 22), semua masalah itu bisa teratasi.

Bagian menarik lain adalah bab 32 (Predikat Prioritas), dokter Gia berhasil meyakinkan pasiennya untuk berhenti merokok. Pasien ini menderita sesak napas (paru-paru terganggu), dan beliau punya keyakinan bahwa kakeknya yang berusia 80 tahun pun merokok tapi sehat-sehat saja.

Bab 35 (Gunakan atau Kehilangan), berisi nasihat untuk selalu berolahraga, misalnya jalan kaki selama 30 menit setiap hari. Atau bila sudah terlatih, bisa mempraktekkan olahraga untuk otot (Plank pose), untuk membakar kalori.

“Otot memiliki prinsip Use it or Loose it (gunakan atau kehilangan). Kehilangan massa otot tidak menyenangkan untuk organ tubuh mana pun.”

Impian Ketua OSIS (bab 39), menceritakan dr Gia bertemu dengan guru SMP nya yang saat itu ke IGD karena sesak napas (covid).

Bapak guru masih ingat impian Gia kecil yang bercita-cita menjadi astronaut untuk menjaga Indonesia. “Astronaut menjaga Indonesia.” Impian itu bukan hilang, impian itu ternyata TUGAS.

Astronaut yang menjaga Indonesia tapi bukan dari luar angkasa.

Banyak lagi kisah menarik yang diceritakan dalam buku ini, dan nasihat agar kita selalu menjaga kesehatan.

KESIMPULAN

Buku yang bagus untuk dibaca. Berisi kisah-kisah menarik penulis selama bertugas di IGD, ditulis berdasarkan pengalaman selama bertugas menjadi dokter dan bagaimana cara mengatasi berbagai kasus yang dihadapi.

Tak hanya itu bahkan penulis menasihatkan agar kita hidup sehat. Apa yang menjadikanmu hidup sehat adalah tergantung apa yang kamu makan (menjaga pola makan), rutin berolahraga, menjaga pikiran agar tidak stress, rutin kontrol kesehatan ke dokter dan selalu berpikir positif.

Dalam buku ini kita juga bisa memetik hikmah dari berbagai kasus di IGD dan hikmah berbagai pengalaman hidup di balik kisah-kisah tersebut.

Selain itu penulis juga menuliskan dan memberi keterangan dengan jelas tentang istilah-istilah kedokteran, yang bagi saya sangat awam. Dari buku ini saya bisa tahu istilah-istilah asing dalam kedokteran, atau istilah-istilah penyakit yang sering ada di sekitar kita.

Bila diminta untuk memberi penilaian, saya menilai buku ini 9.5 dari 10 (9.5/10). Demikian sedikit ulasan saya tentang buku Garda Detak. Semoga bermanfaat.


‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar