wahyusuwarsi.com

HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL MEWUJUDKAN HAK, KESETARAAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DUNIA



Hari Perempuan Internasional

Tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional ( International Women’s Day). Tema untuk tahun 2025 ini adalah “For All Women and girls: Right, Equality, Empowerment.” Tema ini mempunyai arti untuk semua perempuan dan anak perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan. Mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk mewujudkan hak, kesetaraan, dan kesempatan yang sama bagi setiap orang khususnya perempuan dan anak perempuan.
Artikel di bawah ini akan mengulas bagaimana peran perempuan di masa sekarang. Nah, silakan baca disini.

HAK PADA PEREMPUAN

Seperti kita ketahui Raden Ajeng Kartini (RA Kartini) berjuang untuk emansipasi perempuan dan kesetaraan hak-hak perempuan dengan laki-laki. RA Kartini adalah keturunan wanita Jawa, tepatnya Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 21 April 1879. Pada masanya, beliau berjuang mengubah agar kaum perempuan pada waktu itu mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Saat itu memang tabu bagi perempuan untuk dapat sekolah atau memperoleh pendidikan. Bahkan RA Kartini dipingit atau tidak boleh keluar dari kamarnya hingga menikah.

Beliau lahir dari keturunan Jawa berdarah biru. Dan memang perempuan dianggap mempunyai status sosial yang tidak sama dengan laki-laki. Perempuan harus di rumah saja, perempuan tidak boleh sekolah tinggi dan hanya menjadi “konco wingking” saja, yang dalam bahasa Jawa artinya adalah “teman di belakang.” Dengan kata lain perempuan tidak boleh muncul di depan, dan hanya boleh berada di dapur (belakang). Dalam bahasa Jawa sering terdengar ungkapan bahasa yang mengatakan bahwa “Wong wedok iku isone mung macak, manak lan masak.” Artinya bahwa Wanita itu bisanya hanya berdandan (macak), melahirkan (manak) dan memasak (masak) saja, lain tidak.

Dari budaya itu terlihat bahwa seorang perempuan (istri) tidak punya hak apapun dan hanya harus manut (menurut) apa yang dikatakan suami. Jangankan ingin sekolah, keluar rumah saja tidak diizinkan. Pada masa itu perempuan memang benar-benar tidak punya hak apapun, baik di lingkungan keluarga besar maupun terhadap suaminya.

RA Kartini adalah putri seorang bupati Jepara, karenanya beliau beruntung bisa mendapat pendidikan. Namun pada usia remaja, RA Kartini harus mengikuti tradisi pada masa itu, yaitu diharuskan tinggal di rumah atau dipingit..

Walaupun hidupnya dipingit di dalam kamar, namun RA Kartini tetap membaca buku-buku pengetahuan, membaca koran, menulis surat kepada sahabatnya di luar negeri serta menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia. Melalui surat-suratnya, beliau mengemukakan ide-ide pembaharuan di masyarakat. Beliau menuliskan pemikiran dengan detail dan runut.

Alhamdulillah, hasil perjuangan RA Kartini bisa dinikmati perempuan-perempuan di Indonesia. Mereka dapat menempuh pendidikan tinggi, bahkan lebih tinggi dari laki-laki. Hampir sebagian besar wanita Indonesia sudah berpikiran maju, dan mengutamakan pendidikan. Terlihat dari berbagai profesi yang ada di Indonesia sebagian adalah perempuan, misalnya dokter, dosen, psikolog, politikus, pejabat , guru dan lainnya. Perempuan Indonesia telah mendapat haknya dalam bidang pendidikan.


Profesi dokter perempuan
ilustrasi-profesi-dokter-perempuan
(Gambar: pinterest)


Akan tetapi tak hanya itu saja, perempuan Indonesia sudah lebih cerdas dan berani berpendapat. Mereka menentang semua bentuk kekerasan, menentang diskriminasi, mempunyai kebebasan berpendapat, mempunyai hak dalam bidang kesehatan dan berpartisipasi dalam kehidupan politik dan sosial.

KESETARAAN GENDER

Kesetaraan gender yang dimaksud adalah kondisi dimana laki-laki dan perempuan mempunyai hak, kesempatan dan perlakuan sama dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya kondisi di tempat kerja, dalam pendidikan, dalam keluarga, dalam hal kesehatan, politik, ekonomi maupun sosial.

Dalam lingkup terkecil (lingkungan keluarga), kesetaraan gender bisa dicontohkan kerja sama antara ayah dan ibu berbagi tugas-tugas rumah tangga. Bila ayah berkewajiban mencari nafkah, seorang ibu rumah tangga berkewajiban membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga. Namun mungkin ada kalanya seorang IRT merasa lelah dan bahkan sedang sakit, disinilah seorang ayah hendaknya bisa membantu pekerjaan domestik yang belum bisa dihandle ibu. Dengan catatan bahwa ayah masih mempunyai waktu dan dalam kondisi tidak lelah, serta tanpa ada tekanan.

Dalam hal pendidikan, seorang perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan tinggi seperti laki-laki. Saat ini sudah banyak contohnya, seorang perempuan mempunyai gelar Doktor atau bahkan Profesor dimana hal ini tidak hanya menjadi milik laki-laki saja. Demikian pula halnya untuk profesi-profesi lain, sudah banyak perempuan yang memiliki pendidikan dan gelar lebih tinggi daripada laki-laki.


Hakim perempuan
ilustrasi-hakim-perempuan
(Gambar: pinterest)


Di dunia kerja pun demikian. Perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan yang sama untuk bekerja dalam satu proyek. Perempuan juga mempunyai kesempatan memiliki gaji yang sama dengan laki-laki sesuai dengan jabatan dalam pekerjaannya.

Tak ketinggalan di dalam bidang politik, saat ini banyak perempuan yang mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki, bahkan banyak yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perempuan yang menjabat sebagai atasan dalam suatu perusahaan, pemimpin politik maupun menjabat sebagai kepala daerah bahkan menteri di Indonesia.

Demikian juga untuk akses kesehatan, pelatihan atau kursus maupun kegiatan olahraga (hobi), perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki.

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Pemberdayaan perempuan merupakan proses memberi kekuatan dan kemampuan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk membuat keputusan penting, pengelolaan sumber daya dan memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan.


Penjahit perempuan
ilustrasi-penjahit-perempuan
(Gambar: pinterest)


Beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah:
  • Memberi kesempatan perempuan untuk memulai usaha sendiri atau mulai berwirausaha.
  • Memberi kesempatan mendapat pendidikan maupun pelatihan keterampilan, sehingga diharapkan nantinya dapat membuka usaha sesuai pelatihan yang didapatnya. Hal ini dapat meningkatkan kondisi ekonomi keluarga.
  • Memberikan kesempatan kerja yang sama atau setara dengan laki-laki.
  • Meningkatkan kemampuan perempuan dalam berbagai bidang.
  • Memberi kesempatan kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan baik di dalam keluarga, masyarakat maupun pemerintahan.
  • Menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan di berbagai bidang, misalnya pendidikan, pekerjaan dan kesehatan.
  • Memberi kesempatan pada perempuan untuk menjadi pemimpin suatu organisasi maupun komunitas.
Demikian ulasan saya tentang hak, kesetaraan dan pemberdayaan perempuan yang menjadi tema Hari Perempuan Internasional tahun 2025. Selamat Hari Perempuan Internasional. Bahagia, sukses dan semangat untuk semua perempuan di Indonesia. Semoga bermanfaat.

9 komentar

  1. Inspiratif. Intinya wanita harus bisa mandiri, berprestasi, dan mengembangkan potensinya, tentunya hak-haknya harus dipenuhi tanpa ada diskriminasi

    BalasHapus
  2. Bersyukur sekali lahir di saat perempuan telah memperoleh haknya kembali untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak mengalami diskriminasi lagi. Teruslah berkarya wanita Indonesia demi kemajuan bangsa

    BalasHapus
  3. Bersyukur sekali perempuan yang kini mulai dikelilingi kemajuan teknologi, sehingga memiliki beragam cara untuk mengaktualisasikan dirinya tanpa harus kehilangan momen bahagia bersama keluarga. Semoga di Hari Perempuan Internasional ini, semakin banyak wanita Indonesia yang berkarya di dunia internasional.

    BalasHapus
  4. Bersyukur bisa hidup di jaman sekarang, wanita bisa berkarya dan berdaya. Semoga makin sukses wanita Indonesia.

    BalasHapus
  5. Nyatanya masih banyak perempuan yang tidak punya kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Tidak boleh berdaya dan seringkali diperlakukan sesuka hati. Lihat berita selalu objeknya perempuan, sedih banget 😭 Selamat hari perempuan internasional, semoga semakin banyak perempuan yang punya kesempatan yang sama tanpa harus saling menjatuhkan ❤️

    BalasHapus
  6. Mungkin hampir semua daerah di Indonesia sangat kuat dengan budaya patrenialistik. Informasi seperti ini bisa menjadi alat sosialisasi bagi pria untuk lebih memahami perempuan. Mungkin tidak semua orang juga senang dengan pandangan feminisme, tapi untuk hak sosial dan juga di dunia pekerjaan ada banyak sektor yang juga bisa dikerjakan pria maupun wanita.

    Artikel seperti ini sangat baik 🙂👍

    BalasHapus
  7. Setiap wanita harusnya punya hak sebagai manusia. Termasuk wanita di Gaza yang seharusnya punya hak untuk hidup.dan merawat anak mereka dengan aman.

    BalasHapus
  8. Artikel yang inspiratif, Penting banget terus ngangkat isu hak, kesetaraan, dan pemberdayaan perempuan biar makin banyak perubahan positif. Semoga makin banyak aksi nyata yang bisa bikin dunia lebih adil buat semua...

    BalasHapus
  9. Wah, artikel ini bener-bener menginspirasi! 🙌 Perjuangan RA Kartini membuktikan kalau pendidikan adalah kunci utama dalam membangun kesetaraan. Kalau dulu perempuan harus berjuang mati-matian buat bisa sekolah, sekarang kita sudah melihat banyak perempuan hebat di berbagai bidang—dari akademisi sampai pemimpin negara.

    BalasHapus