Tanggal 26 April yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi planetarium. Kunjungan kali ini adalah dalam rangka rihlah (baksos) rangkaian ramadan yang diselenggarakan oleh Alste Indonesia Sub Bidang Pengajian, dimana saya menjadi salah satu pengurusnya. Disini kami mendampingi anak-anak dari Panti Asuhan Darul Muhajirin Gunungpati sebanyak 25 anak.
Planetarium dan Observatorium Zubair Umar Al-Jailani UIN Walisongo menjadi tujuan kami kali ini, yang lokasi tepatnya ada di kecamatan Ngaliyan. Dari informasi yang didapat, nama planetarium ini diambil dari rektor pertama yang punya keahlian di bidang perbintangan yaitu Bapak Zubair. Dibawah ini adalah ulasan mengenai planetarium di UIN Semarang.
PROSEDUR DI PLANETARIUM UIN
Prosedur booking (rombongan) di planetarium adalah sebagai berikut:- Kunjungan minimum 40 orang.
- Menghubungi nomor WA admin untuk konfirmasi jadwal kunjungan yang tersedia (WA 0877 4884 1070 chat only).
- Setelah konfirmasi jadwal, silahkan kirim surat permohonan kunjungan berupa hardfile/softfile.
- H-1 sebelum kunjungan admin akan konfirmasi kembali kepada koordinator rombongan.
- Tersedia hari Jumat dan Sabtu.
- Datang sesuai jadwal yang tertera.
- Pembelian tiket secara offline (on the spot).
- Tiket sudah dapat dibeli 2 jam sebelum show dimulai.
- Tiket bisa dibooking dengan menghubungi nomor WA admin maksimum H-1 sebelum kunjungan.
JADWAL SHOW
Untuk rombongan (Selasa-Kamis):
Sesi 1: 09.00 WIB
Sesi 2: 11.00 WIB
Sesi 3: 14.00 WIB
Untuk rombongan (Jumat):
Sesi 1: 09.00 WIB
Untuk Perorangan (Jumat):
Sesi 3: 14.00 WIB
Untuk perorangan (Sabtu):
Sesi 2: 11.00 WIB
Sesi 3: 14.00 WIB
HARGA TIKET MASUK (HTM)
Weekday Selasa-Jumat:Anak (2-12 tahun) Rp 30.000 dan dewasa Rp 40.000.
Weekend:
Anak (2-12 tahun) Rp 40.000 dan dewasa Rp 50.000.
MENGENAL BENDA-BENDA ANGKASA DI PLANETARIUM
Gedung planetarium ini terdiri dari 3 lantai, dan tampak megah. Lantai 1 untuk pembelian tiket dan transit sementara bagi pengunjung, lantai 2 adalah gedung pertunjukan planetarium dan lantai 3 terdapat teleskop untuk meneropong matahari.Pengunjung diharapkan hadir 15 menit sebelum pertunjukan dimulai, untuk registrasi ulang dan melakukan pembayaran.
Saat itu admin memberitahu kami lewat WA yang isinya adalah tentang konsekuensi keterlambatan, yaitu:
- Peserta yang terlambat datang 15 menit tidak mendapat kesempatan observasi/pengamatan matahari menggunakan teleskop.
- Peserta yang terlambat datang 30 menit akan mendapatkan pengurangan durasi show planetarium.
- Peserta yang terlambat datang 45 menir dianggap membatalkan reservasi.
PERATURAN DI DALAM STUDIO
- Melepas alas kaki baik sandal maupun sepatu. Dipersilakan memakai kaos kaki.
- Tidak membawa makanan dan minuman dalam bentuk apapun.
- Peserta yang membawa HP/ kamera dipersilakan mengambil foto dan atau video namun hanya berupa cuplikan pendek. Tidak diperkenankan merekam dari awal tayang sampai selesai, dan atau live streaming. Flash/ blitz kamera wajib dimatikan demi kenyamanan saat pertunjukan berlangsung
- Di lantai 1 akan ada registrasi, pembayaran dan pengarahan.
- Kemudian pengunjung diajak ke lantai 3, untuk melakukan observasi (pengamatan) matahari menggunakan teleskop.
- Setelah itu pengunjung diajak ke lantai 2 untuk menyaksikan show planetarium.
MELIHAT BENDA-BENDA ANGKASA DI PLANETARIUM
Masuk ke gedung planetarium, pengunjung diberi pengarahan di lantai 1. Sebelumnya sudah dilakukan registrasi dan pembelian tiket. Sebagai tanda sudah lunas pembayaran, pengunjung diberi gelang dari kertas (harus dipakai). Di lantai 1 ini masih diizinkan untuk makan dan minum. Nanti setelah ada di lantai 2, tidak diizinkan membawa makanan dan minuman.Kemudian pengunjung diajak ke lantai 3 untuk pengamatan matahari menggunakan teleskop. Ada 2 teleskop yaitu teleskop land enginering dan teleskop solar enginering. Ketika memgamati matahari dengan teleskop land, tampak adanya lingkaran merah (yang disebut lidah api matahari). Dan saat saya mencoba mengamati dengan teleskop solar, terlihat lingkaran merah yang lebih jelas, dan di tengahnya terdapat bintik-bintik hitam yang disebut sunspot. Memang saat itu cuaca agak mendung, hingga kadang-kadang matahari tak terlihat di teleskop.
![]() |
mengamati-matahari-dengan-teleskop (Gambar: koleksi pribadi) |
Setelah puas mengamati matahari dengan teleskop, selanjutnya pengunjung turun ke lantai 2 untuk melihat show planetarium. Sebelumnya sandal dan sepatu dititipkan di loker
Ruang pertunjukan planetarium sangat nyaman, dengan kursi yang disusun melingkar, layar ada di atas. Disini ada seorang pemandu yang memberi informasi selama pertunjukan berlangsung (menjelaskan kepada pengunjung, apa yang nampak di layar).
![]() |
layar-di-planetarium (Gambar: koleksi pribadi) |
Awalnya pengunjung diajak simulasi naik roket dan meninggalkan bumi. Ketika kubah roket terbuka, tampaklah matahari. Matahari adalah bintang yang terdekat dengan bumi. Di dalamnya terdapat titik-titik hitam (sunspot). Selain itu juga terdapat rambut-rambut yang panjang. Rambut-rambut ini adalah medan magnet. Awalnya matahari berwarna merah, namun kemudian akan berwarna putih setelahnya.
![]() |
penampakan-matahari (Gambar: koleksi pribadi) |
![]() |
galaksi-bima-sakti (Gambar: koleksi pribadi) |
![]() |
garis-garis-rasi-bintang (Gambar: koleksi pribadi) |
![]() |
imajinasi-rasi-bintang (Gambar: koleksi pribadi) |
![]() |
penampakan-bulan-yang-sebenarnya (Gambar: koleksi pribadi) |
![]() |
planet-mars (Gambar: koleksi pribadi) |
Kemudian pengunjung diajak melihat planet bercincin, yaitu Saturnus. Planet ini terkenal karena sistem cincinnya yang indah dan megah.
Saturnus adalah raksasa gas yang sebagian besar terbuat dari hidrogen dan helium (wikipedia).
Planet Jupiter yang merupakan planet terbesar di tata surya, dikenal dengan sebutan planet Jovian karena tersusun dari gas (wikipedia)
Selanjutnya pengunjung juga diajak melihat planet-planet kecil lainnya. Tak terasa 45 menit berlalu, dan pertunjukan sudah selesai.
Alhamdulillah kami mendapat pengalaman baru dan menambah wawasan pengetahuan tentang perbintangan serta benda-benda angkasa.
Untuk informasi lebih lanjut tentang prosedur pendaftaran, bisa mengunjungi websitenya di:
www.planetarium.walisongo.ac.id
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi pembaca.
wah kepo banget saya perihal begini dulu waktu kecil suka banget berkaitan planet berharap suatu saat bisa sampai juga. oya ya prihal warna merah yang berubah ke putih itu maksutnya dulu karena umur matahari sudah tua atau gmna mba?
BalasHapusSepertinya begitu kak.
HapusMenarik sih menurut saya kak, studi ke planetarium ini. Dan alangkah bagusnya kalau tiap sekolah bisa melihat langsung benda langit melalui visit ke planetarium gini. Sayagnya gak semua kota ada planetarium.
BalasHapusMengunjungi planetarium tuh pasti banyak Hal yang bikin kita takjub. Kayaknya ludah nggak berhenti bilang , masya Allah..allahu Akbar. Saking amazzingnya ciptaan Allah ini. Di tempat ku Blum ada planetarium, pengen deh suatu hari ngajak anakku ke planetarium
BalasHapusWaah...ternyata planetorium ada juga yaa di UIN Semarang...saya pikir hanya ada di Lembang saja di Boscha. Jadi referensi tambahan niih kalau suatu saat nanti main ke Semarang.
BalasHapusAsli Gunung Pati, Mbak?
BalasHapusMenyenangkan sekali ke Planetarium. Di Semarang sudah ada, senangnya.... Harus masuk ke daftar wajib yang harus dikunjungi anak saya, nih. Makasih ya sudah berbagi pengalamannya. Saya baca dengan takjub dan serasa ikut.
Wah asyiknya bisa ke planetarium kak. Planetarium adalah salah satu tempat yang pengen banget aku kunjungi, tapi belum kesampaian. Semoga liburan yang akan datang bisa kesitu juga.
BalasHapusWah di Semarang ada planetarium ya? Serius, aku baru tahu. Kalau planetarium tahunya dulu cuma bosca di lembang. Pengen banget bisa main ke planetariumnya, seru ya bisa mengamati bentuk angkasa yang sangat langka bisa terlihat dengan mata biasa. :D
BalasHapusUIN Wali Songo makin mantap ih, ada planetariumnya. Kapan-kapan kalau ke Semaranvg musti mampir nih. Jelang Ramadan pasti ramai sekalian menanti hilal, hihi.
BalasHapusWah seru banget jalan-jalan ke planetarium, dengan tiket yang sangat terjangkau pengunjung diajak melihat tatanan tata surya, dan berbagai pertunjukan. Ternyata matahari punya rambut di pinggirnya ya. Keren banget UIN Semarang punya planetarium.
BalasHapusWah, ternyata planetarium ada juga di UIN Semarang, ya. Saya kira hanya ada di Jakarta.
BalasHapusHTM yang terbilang murah, terlebih kita bisa melihat indahnya rasi-rasi bintang. Mereka yang ingin jadi astronom, wajib banget ke sini.
BalasHapuswah berkunjung ke planetarium ya kak, di surabaya juga ada loh planetarium tapi aku lupa di surabaya mana ya...bener masuk ke planetarium harus lepas alas kaki. terus lampu dimatikan, jadi gelap gulita gitu untuk melihat rasi bintang, bulan, planet....masyaallah berasa nyata sekali benda luar angkasa itu
BalasHapus