wahyusuwarsi.com

MAKNA HARI IBU DAN PERAN IBU PADA GENERASI MILENIAL



Kita tentunya sudah tahu kan, kalau tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan telah ditetapkan sebagai hari besar nasional oleh Pemerintah. Makna hari ibu tidak lepas dari peran seorang ibu yang sangat mulia di dalam keluarga. Bagaimana perjuangan seorang ibu sejak mengandung, melahirkan, merawat hingga mendidik putra putrinya menjadi pribadi mandiri dan berakhlak mulia. Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, terutama dalam hal pendidikan agama. Artikel ini akan mengulas tentang makna hari ibu dan peran seorang ibu pada generasi masa kini (Generasi Milenial).





SEJARAH HARI IBU

Sejarah hari ibu dimulai dengan adanya Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung tanggal 22-25 Desember 1928. Kongres tersebut diselenggarakan di gedung Dalem Jayadipuran, yang sekarang adalah kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Kongres dihadiri oleh 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Kongres ini terinspirasi perempuan-perempuan yang berjuang melawan colonial penjajah pada abad 19. Sedangkan tujuan dari kongres ini adalah memperjuangkan hak-hak perempuan dalam bidang pendidikan dan pernikahan.

Dengan adanya Kongres Perempuan Indonesia, hingga saat ini terjadi kesetaraan gender antara wanita dan pria. Wanita tidak lagi disepelekan dan hanya dianggap sebagai “konco wingking” saja, namun sudah dianggap sebagai “mitra” dalam keluarga. Tentunya peran wanita dalam keluarga juga tak lepas dari dukungan para suami.



Kongres Perempuan Indonesia
kongres-perempuan-Indonesia
(Gambar: id.wikipedia.org)

 

AYAT AL QUR’AN TENTANG IBU

Seorang ibu adalah seorang wanita yang sangat mulia. Di dalam Islam seorang ibu dipandang lebih mulia dibandingkan seorang ayah. Namun begitu keduanya harus tetap dihormati oleh anak-anaknya.

Ada beberapa ayat dalam Al Qur’an yang membahas tentang ibu. Bahkan Rasulullah SAW besabda, beliau menyebutkan kata ibu tiga kali sebelum kata ayah. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan tingginya derajat seorang ibu (HR Bukhari dan Muslim). Nabi Muhammad juga bersabda bahwa surga ada di kedua telapak kaki ibu. Jadi sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada ibu dan memberikan penghormatan kepadanya.

Ada beberapa ayat Al-Qur’an tentang ibu, antara lain adalah:

1. Surat Maryam ayat 32, yang artinya “dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”

2. Surat Ali Imran ayat 35-36.

3. Surat Luqman ayat 14-15

4. Surat An-Nur ayat 61

5. Surat Al Ahqaf ayat 15

PERAN SEORANG IBU BAGI GENERASI MASA KINI (MILENIAL)

Nah, setelah kita tahu sejarah hari ibu dan ayat-ayat Al Qur’an tentang ibu, saya ingin mengulas peran seorang ibu untuk generasi masa kini. Tepatnya adalah bagaimana cara mendekatkan bonding antara ibu dan anak generasi milenial.

Ketika saya remaja, kedekatan antara saya dan ibu itu seperti seorang sahabat. Saya selalu berdiskusi dan menceritakan setiap kegiatan saya hari itu pada ibu saya. Tapi jangan salah, walaupun ibu memperlakukan dirinya seperti seorang sahabat pada saya, namun saya masih menghormati beliau sebagai orang tua yang melahirkan dan merawat saya hingga dewasa. Ibu selalu ada buat saya setiap saat dan setiap waktu, bahkan hingga saya menikah dan mempunyai seorang putri. Setiap hari sepulang dari kantor, selalu saya sempatkan untuk mampir ke rumah ibu menjenguknya atau sekedar ngobrol sebentar untuk kemudian pulang ke rumah saya sendiri.
Kedekatan antara saya dan ibu sangat berkesan hingga kini beliau sudah tiada 24 tahun yang lalu.

Tahun 90 an ketika itu alat-alat komunikasi belum secanggih sekarang. HP belum ada, internet belum ada, bahkan perangkat komputer juga masih jarang yang memakai. Barangkali ini adalah salah satu penyebab mengapa anak-anak sekarang (generasi milenial) lebih berani dan lebih kritis kepada orang tua, dibanding generasi jadul jaman saya kuliah yang lebih patuh dan nurut terhadap orang tua.

Saat ini saya mempunyai 2 anak yang berusia dewasa (26 tahun) dan bungsu yang masih remaja (20 tahun). Dengan keduanya, hubungan saya terjalin dengan baik, komunikasi lancar dan Alhamdulillah mereka sangat terbuka kepada kami bapak dan ibunya. Jadi bila ada masalah selalu kami diskusikan bersama-sama.

Memang saya akui, menjadi ibu bagi anak-anak yang sudah menjelang dewasa itu tidak mudah, dibandingkan pada waktu mereka masih kecil (usia sekolah). Orang bilang mereka adalah generasi milenial. Mengapa demikian? Ya, karena pada fase ini, mereka sedang mencari jati dirinya. Jadi kadang-kadang pada waktu-waktu tertentu mereka ingin sendiri dan tidak ingin diganggu, bila sedang ada masalah. Jadi parenting pada remaja fokusnya adalah bagaimana memanajemen emosi mereka. Karena anak-anak remaja biasanya cenderung makin jauh dari orang tua, sehingga kita sebagai orang tualah (ibu) yang wajib melakukan pendekatan pada mereka.

Dari referensi yang saya baca, ada 5 cara memperkuat bonding dengan remaja (generasi milenial), yaitu:

1. Mengobrol dengan intens paling tidak selama 15-30 menit per hari. Kita sebagai ibu harus bersikap santai, sabar, sambil mengajak mereka mengobrol tentang kegiatan mereka hari itu, bercerita tentang teman-teman mereka, atau cerita tentang apapun yang mereka mau.

2. Memberi kesempatan pada mereka untuk curhat pada kita dan jangan memotong pembicaraan mereka. Sebaiknya dengarkan hingga mereka selesai bicara dan menceritakan masalahnya. Sebagai ibu harus pandai menjaga komunikasi agar terjalin dengan baik.

3. Terapkan suatu aturan atau konsekwensi apabila suatu saat mereka membuat kesalahan. Beri hukuman atau konsekwensi yang harus mereka tanggung sehubungan dengan kesalahan tersebut, dan usahakan jangan emosi.

4. Quality time bersama mereka adalah cara yang terbaik untuk membangun bonding, misalnya nonton film bersama, makan di luar, atau wisata bersama.

5. Memposisikan diri sebagai orang tua. Hal ini sagat penting karean seorang anak tetaplah membutuhkan orang tua yang bisa menjaganya agar aman. Dengan kata lain, mereka akan merasa ayem bila masih ada orang tua yang mengayomi dan melindunginya.


PENUTUP

Menghormati dan berbakti pada ibu (kedua orang tua) tidak hanya dilakukan pada Hari Ibu saja, akan tetapi wajib dilakukan setiap hari oleh seorang anak. Sayangi dan cintai kedua orang tuamu selagi mereka masih ada. Karena waktu tidak akan dapat berputar kembali. Ada saat-saat dimana kita akan menyesal atau kecewa karena belum sempat berbakti kepada orang tua kita, pada saat mereka telah pergi meninggalkan kita.  

Nah, itulah sedikit ulasan saya tentang peran seorang ibu pada generasi milenial. Tulisan ini ditulis sebagai penghormatan terhadap para ibu yang hebat di seluruh dunia, dalam rangka Hari Ibu 22 Desember 2023. Semoga bermanfaat.


Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6472427/ibu-sosok-mulia-ayat-al-quran-jelaskan-kedudukan-istimewa-ibu

https://www.kompas.tv/nasional/470980/sejarah-hari-ibu-nasional-setiap-22-desember-berawal-dari-kongres-perempuan-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Kongres_Perempuan_Indonesia#:~:text=Keputusan%2Dkeputusan%20Kongres%20Perempuan%20Pertama,%3A%20Nyi%20Hajar%20Dewantoro%2C%20Nn

https://amp.kontan.co.id/news/5-cara-memperkuat-bonding-dengan-anak-remaja-yang-perlu-orang-tua-tahu


Posting Komentar