Allah berfirman:“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap yang diingini, yaitu: wanita, anak-anak, harta yang banyak seperti emas, dan perak, kuda pilihan (kendaraan mewah), binatang ternak, dan sawah-ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga),” QS Ali Imran (3):14.
MAKNA CINTA DALAM KELUARGA
Pasti teman-teman pernah menonton film Keluarga Cemara dengan soundtracknya yang terkenal itu, “Harta yang paling berharga, adalah keluarga.” Potongan kalimat dalam lagu itu selalu terngiang dalam benak saya, bahwa harta yang paling berharga itu bukan emas atau yang lain, namun adalah keluarga. Dalam film tersebut digambarkan betapa besarnya cinta seorang abah (ayah) terhadap keluarga, yang rela berjuang dan bekerja keras menafkahi keluarga (isteri dan kedua anaknya). Emak (ibu) dan kedua anaknya pun sangat menghormati abah dan saling menyayangi satu sama lainnya.
Ikatan cinta dalam keluarga diawali dengan bersatunya ayah dan ibu, kemudian lahirlah anak-anak sehingga keluarga akan berkembang. Cinta dalam keluarga merupakan ikatan cinta yang kuat, baik itu antara ayah dan ibu, antara orang tua terhadap anak-anak maupun antara saudara kandung di dalam keluarga tersebut. Saling mencintai dan menyayangi di antara semua anggota keluarga adalah hal yang wajib dilakukan.
Dalam suatu keluarga terdapat kebersamaan fisik maupun jiwa. Kebersamaan fisik karena satu keluarga tinggal di rumah yang sama, sering melakukan kegiatan bersama misalnya makan bersama, menonton film bersama, piknik bersama atau melakukan quality time bersama. Seringkali dalam satu keluarga masing-masing punya kesibukan dan aktivitas, sehingga untuk memupuk rasa kebersamaan dalam keluarga dibutuhkan quality time. Kebersamaan ini merupakan rasa cinta dan peduli terhadap keluarga. Meluangkan waktu sejenak bersama keluarga, dan beristirahat sejenak dari segala rutinitas dapat menambah rasa cinta serta kasih sayang dalam keluarga. Selain itu sesama anggota keluarga juga harus saling memahami suasana hati mereka. Jadi dengan adanya kebersamaan dalam keluarga, bisa semakin menumbuhkan rasa cinta dan memahami suasana hati satu sama lainnya.
Makna lain dari cinta dalam keluarga adalah saling mendukung dalam suka dan duka. Misalnya ada seorang anggota keluarga yang mengalami kegagalan, hendaknya anggota keluarga yang lain mendukung dan memberi semangat agar bangkit lagi. Tak hanya dukungan dalam hal yang menyenangkan saja, namun sebaiknya bila ada hal yang tidak menyenangkan terjadi pada salah satu anggota keluarga, hendaklah yang lain memberi semangat untuk berjuang menuju kesuksesan. Jadi apresiasi tidak hanya diberikan kepada anggota keluarga yang sukses saja, namun juga pada yang belum beruntung atau sedang mengalami kegagalan dalam meraih suatu tujuan (misalnya dalam ujian, mencari pekerjaan maupun lainnya).
Dalam Islam juga diajarkan bahwa antar anggota keluarga yang beriman bisa bersama dalam surga. Satu sama lain saling memohon agar keluarganya bisa bersama dalam surga, memohon agar semua bertakwa kepada Allah. Dengan cinta yang ada di dunia, memohon selalu dalam ridhanya Allah Swt.
UNGKAPAN CINTA IBU TERHADAP KELUARGA
![]() |
foto-keluarga-saat-lebaran-2025 (Gambar: koleksi pribadi) |
Mungkin karena sejak mereka kecil saya lah yang merawat dan membesarkannya, walaupun saat anak sulung lahir saya masih menjadi mom worker. Selanjutnya saya resign dan memutuskan menjadi full ibu rumah tangga, yang bisa membersamai anak-anak.
Enam tahun kemudian lahirlah si bungsu, dan saat itu saya sudah benar-benar full menjadi ibu rumah tangga sehingga bisa mendampinginya semenjak lahir, dan selama masa-masa pertumbuhan.
Berbeda dengan sulung yang ketika itu saya masih bekerja, dan baru 2 tahun kemudian resign. Sulung mempunyai karakter lebih mandiri, sementara si bungsu terkesan lebih manja. Sulung terbiasa ditinggal ibunya bekerja dan diasuh seorang pengasuh, sedangkan bungsu dari lahir selalu didampingi ibunya. Alhamdulillah nya dalam hal akhlak dan agama tidak diragukan lagi, dan tidak sia-sia saya menyekolahkan mereka sejak TK di sebuah sekolah Islam swasta terbaik di kota ini. Membaca Al-qur’an, mengaji, dan shalat tak pernah ditinggalkan. Walaupun hingga saat ini dalam hal-hal tertentu saya masih melayani kebutuhannya, baik sulung maupun bungsu.
Perlakuan pada anak sejak usia dini juga membentuk karakter saat mereka dewasa. Saya sadar bahwa overprotective dan selalu melayani kebutuhan anak itu tidak benar, karena hal ini menjadikan anak kurang mandiri dan manja. Namun, saya melakukan itu semua karena terlalu cinta pada mereka. Mungkin ini sebenarnya alasan saya saja ya…hehehe.
Sejak kecil saya juga selalu menyeleksi jajanan yang mereka makan, melarang jajanan berpengawet, mengandung MSG dan sebagainya, yang menyebabkan radang dan batuk misalnya. Awalnya mereka protes, kenapa nggak boleh makan ini dan itu, namun seiring berjalannya waktu mereka bisa memahami dan mengikuti aturan saya untuk tidak mengkonsumsi jajanan-jajanan tersebut.
Kecerewetan saya tak hanya dalam hal makan dan jajan anak-anak saja. Ada hal lain dari kecerewetan saya, yaitu ingin tahu keseharian serta kegiatan anak-anak saat di luar rumah. Ya, saat anak-anak belum pulang saya wajib tahu keberadaan mereka ada dimana, pergi dengan siapa, dan tujuan mereka keluar rumah. Dari kebiasaan yang telah saya terapkan, anak-anak selalu meminta izin pada bapak ibunya bila hendak berkegiatan di luar. Kegiatan itu misalnya kegiatan organisasi, belajar kelompok, nugas bareng maupun sekadar refreshing bersama teman-temannya.
Aturan-aturan yang saya terapkan sejak kecil menjadi suatu kebiasaan dan disiplin bagi anak-anak. Tetapi sebagai orang tua, saya juga memberi kebebasan mereka untuk berpendapat dalam segala hal, serta mendiskusikan sebelum mengambil keputusan. Semua hal yang saya lakukan di atas adalah karena saya sangat mencintai anak-anak saya dan keluarga ini, bukan untuk mengekangnya. Dan Insya Allah bisa menjadi bekal hidup saat mereka telah mandiri nanti.
Demikian sedikit cerita dan curhat saya tentang cinta pada keluarga.
Bagaimana menurut teman-teman? Barangkali ada masukan atau tips lain untuk mencintai keluarga. Mohon menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Referensi:
https://web.suaramuhammadiyah.id/2016/01/08/ayat-allah-dan-ayat-cinta-dalam-keluarga/
Posting Komentar