wahyusuwarsi.com

CHARITY DAY ALSTE 85 KE PANTI ASUHAN CACAT GANDA AL-RIFDAH SEMARANG


Penyerahan donasi sembako

Anak-anak terlantar adalah anak-anak yang tidak memiliki perawatan dan perlindungan tidak memadai dari orang tua maupun keluarga mereka, tak terkecuali bagi anak-anak terlantar yang cacat. Mereka membutuhkan perhatian dan perawatan khusus.

Anak-anak terlantar yang cacat dapat mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan mental yang lebih berat dibandingkan dengan anak lain. Mereka memerlukan kebutuhan khusus dan perawatan yang lebih intensif. Selain itu juga lebih rentan terhadap eksploitasi, penelantaran dan tindak kekerasan. Mereka memerlukan dukungan medis, psikologis dan sosial. Selain itu juga membutuhkan akses fasilitas kesehatan, pendidikan dan rehabilitasi yang memadai.

Dalam Qur’an Surat Al-Isra ayat 31 disebutkan:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan kepada kamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

Makna dari ayat tersebut menekankan pentingnya merawat dan melindungi anak-anak, termasuk anak-anak yang terlantar dan cacat. Sebagai umat muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk merawat dan melindungi anak-anak terlantar dan cacat. Juga memberikan mereka kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensi mereka.

KISAH TENTANG PANTI ASUHAN CACAT GANDA AL-RIFDAH

Adalah seorang wanita berhati mulia, yang berprofesi sebagai guru. Beliau tak lain adalah ibu Rahma Faradila, yang biasa dipanggil Bu Rahma. Tergerak merawat anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Awal mulanya beliau menemukan seorang anak cacat di jalan, yang kemudian dibawa pulang untuk dirawat di rumahnya. Namun banyak kendala yang dihadapi, karena para tetangga tak berkenan dengan kehadiran anak tersebut. Mereka menganggap bahwa anak cacat akan membawa penyakit menular. Kejadian ini terjadi pada tahun 2006, yang merupakan awal mula beliau merawat anak-anak cacat, di daerah Bangetayu.

Karena banyak tetangga yang tidak suka dengan kehadiran anak-anak tersebut, pada tahun 2010 beliau pindah, dan sementara menyewa sebuah rumah untuk menampung anak-anak cacat yang dirawat, jumlahnya makin bertambah. Hati mulia beliau tak dapat membiarkan anak-anak itu hidup terlantar, dengan segala keterbatasan fisik dan mental.

Alhamdulillah berkat kesabaran dan keikhlasannya merawat anak-anak terlantar yang cacat, akhirnya panti ini telah menempati sebuah bangunan permanen yang lebih layak. Lokasinya ada di Jalan Tlogomulyo Raya no 35. Bahkan di tempat ini juga ada Day Care dan sekolah PAUD.

Panti Asuhan ini diberi nama Kalista Al-Rifdah Rahma, dengan jumlah 39 orang anak cacat ganda (yang disebut anak-anak istimewa) dan dirawat oleh 15 orang pengasuh. Cacat ganda penghuni panti ini adalah autis hiperaktif, autis pasif, psikosis akut, down syndrome, cerebral palsy, buta, tunawicara, tunarungu, polio, dan retardasi mental. Pengasuh yang ada di panti ini selalu ada selama 24 jam, dengan cara di shift dari pukul 07.00 hingga pukul 19.00. Merekalah yang merawat anak-anak ini, memandikan, menyuapi, membersihkan dan lainnya.

Fasilitas kesehatan mereka juga dijamin oleh pemerintah. Dari 39 anak ini, 33 orang sudah memiliki NIK dan KTP sehingga bisa dicover BPJS (kelas 2) untuk fasilitas kesehatannya. Dari pihak Puskesmas juga ada kunjungan rutin untuk pemeriksaan kesehatan penghuni panti. Hal ini juga meringankan biaya perawatan bagi pihak panti. Sebelum ada BPJS, untuk biaya kesehatan menggunakan dana tak terduga. Namun saat ini dari Dinas Sosial juga sudah memberi bantuan, ditambah donasi dari para donatur tetap maupun donatur yang berkunjung kesini.

Selain itu dari Dinas Sosial juga rutin mengadakan pembekalan bagi pengasuh, antara lain tentang bagaimana cara mengatasi pubertas pada disabilitas dan pembekalan-pembekalan lainnya.

Sedangkan mengenai makanan, mereka tidak boleh mengkonsumsi makanan dari gandum, coklat dan makanan instant dimana hal ini dapat memicu anak-anak tersebut tantrum. Anak-anak istimewa ini makan sebanyak 6 kali dalam sehari. Menurut pengasuh panti, bila lapar mereka akan rewel karena tidak bisa mengungkapkan keinginannya (untuk yang autis dan tunawicara).

Banyak kisah menyedihkan dari penghuni panti ini. Ada anak yang dibuang di jalan oleh orang tuanya, karena cacat. Cerita sedih lainnya adalah seorang bayi yang ditinggalkan di semak-semak oleh orang tuanya, yang kemudian dirawat di panti ini. Semuanya itu diproses secara resmi dengan adanya BAP dan surat-surat dari kepolisian. Kemudian oleh Dinas Sosial, anak-anak yang cacat dibawa ke panti ini.


Bersama anak-anak panti
foto-bersama-anak-anak-panti
(Gambar: koleksi pribadi)

Penghuni panti rata-rata berusia remaja, bahkan ada yang berusia 4 tahun. Beberapa ada yang sudah wafat karena sakitnya. Seorang penghuni panti berusia 56 tahun baru saja wafat, yang menderita diabetes dan cerebral palsy.

Beberapa penghuni ada yang dipisahkan dalam kamar tersendiri, karena mereka selalu menyakiti diri sendiri dan orang lain (psikosis akut). Sedangkan untuk penghuni yang masih balita hanya boleh ditengok dari luar, karena mereka masih rentan.

Seorang anak balita tampak memandang dari balik jendela dengan wajah tanpa dosa, wajahnya cantik matanya bulat. Balita ini lahir di dunia karena incezt, dia lahir cacat dan kebetulan orang tuanya pun menderita kelainan (cacat).

CHARITY DAY ALSTE 85

Penyerahan uang tunai
penyerahan-uang-tunai-oleh-ketua-reuni
(Gambar: koleksi pribadi)

Dalam rangka Reuni 4 Dekade Alste 85, panitia mengadakan charity day ke Panti Asuhan Cacat Ganda Al-Rifdah. Alste adalah singkatan dari alumni SMA 3 Semarang, yang beranggotakan semua lulusan dari SMA 3 dimanapun berada. Akan tetapi yang mengadakan Charity Day kali ini adalah Alste angkatan 85 (yang lulus pada tahun 1985).

Saat kami datang, suasana panti nampak lengang bahkan tak tampak penghuni panti. Tetapi beberapa saat kemudian, salah satu pengasuh panti (ibu Neneng) menyambut kedatangan kami yang berjumlah 15 orang, yaitu Presiden Alste 85 (Bp Awaludin), ketua panitia Reuni 4 Dekade Alste 85 (Bp Joko Sulistiyanto), beberapa pengurus Alste 85 dan teman-teman panitia.

Beliau mempersilahkan kami berkumpul di aula dan di sana dilaksanakan acara serah terima donasi dari Alste 85 berupa sembako dan uang tunai. Penyerahan donasi sembako dilaksanakan secara simbolis oleh Bp Awaludin (Presiden Alste 85), selanjutnya uang tunai diserahkan oleh Bp Joko Sulistyanto (ketua panitia Reuni 4 Dekade Alste 85) kepada wakil dari panti.

Suasana bertambah seru dan ceria saat beberapa penghuni panti menampilkan kepiawaian menyanyi dan menari. Beberapa lagu yang dibawakan pun sangat familiar, yaitu Meteor Garden (dibawakan penghuni panti sebut saja mbak Mawar, dalam bahasa Mandarin), Laskar Pelangi, Karena Cinta, Kasih Ibu dan lainnya. Mbak Mawar ini juga hafal al-Fatihah, dan sholawat Nabi. Masyaa Allah Tabarakallah.


Menyanyi lagu Mandarin
menyanyi-sountrack-meteor-garden
(Gambar: koleksi pribadi)


Menari bersama anak-anak panti
menari-bersama-anak-anak-panti
(Gambar: koleksi pribadi)

Penghuni panti sangat ceria, menari dan menyanyi bersama teman-teman dari Alste 85. Lagu-lagunya ceria, tapi mengandung bawang. Ya, rasanya terharu melihat mereka bisa merasakan sedikit kegembiraan saat kedatangan kami. Bahkan kami pun sempat kagum dengan kemampuan mereka menghafal lagu dalam bahasa mandarin, menyanyi dan menari sesuai irama.


Menyanyi lagu Laskar Pelangi
menyanyikan-lagu-laskar-pelangi
(Gambar: koleksi pribadi)

Semua manusia mempunyai kekurangan, namun kita wajib bersyukur dengan apa yang telah diberikan Alloh Swt pada kita. Dan wajib bagi kita membantu orang-orang yang kurang beruntung di sekitar kita. Untuk info lebih lanjut bisa membuka link ini https://g.co/kgs/PTC1J9q

Semoga Alloh Swt senantiasa memberikan kesehatan pada penghuni panti dan para pengasuh. Kami juga menghaturkan terima kasih pada teman-teman Alste atas donasinya. Semoga limpahan berkah dan pahala diberikan oleh Alloh Swt kepada para donatur. Aamiin.

Demikian ulasan saya tentang kegiatan Charity Day di Panti Asuhan Cacat Ganda Al-Rifdah Semarang. Semoga bermanfaat.






‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar