wahyusuwarsi.com

BUDAYA SEHAT JAMU SEBAGAI ANDALAN KELUARGA

 

Minuman jamu


Sebagai wanita normal dan sehat, tentu setiap bulan kedatangan tamu “bulanan” atau dalam istilah kedokteran yaitu haid (menstruasi). Pada saat mendapat haid, respon setiap wanita berbeda-beda karena hal ini ada hubungannya dengan hormon. Ada wanita yang santai saja menjalani masa haidnya, sama seperti hari-hari biasa dan tetap aktif. Tetapi ada juga yang tidak tahan karena merasakan kram perut hingga sangat mengganggu aktivitas. Bahkan sering pula ada yang pingsan di saat hari pertama haid. Demikian juga dengan anak gadis saya yang saat ini sudah berumur 25 tahun, bila haid sering merasa terganggu dengan kram perut dan tekanan darahnya yang rendah. Tentu saja hal ini sangat mengganggu aktivitasnya di kantor. Kejadian ini terus berulang setiap bulan. Pernah juga pada saat kuliah, anak saya tiba-tiba pingsan karena tak tahan dengan kram perutnya saat haid.

Kram perut saat haid bisa dicegah dengan olah raga ringan, selain itu juga minum jamu kunyit asam secara rutin. Jamu kunyit asam adalah jamu warisan ibu saya, yang dengan telaten selalu membuat ramuan ini untuk saya. Nah, sekarang giliran saya yang mewariskan jamu kunyit asam tersebut untuk anak saya demi mencegah kram perut saat haid. Artikel ini akan mengulas tentang jamu yang sudah menjadi warisan nenek moyang kita sejak dulu.

BERKENALAN DENGAN JAMU

Nenek moyang kita telah mewariskan budaya minum jamu sebagai pengobatan tradisional, dan hal ini diwariskan secara turun temurun. Dalam masyarakat Nusantara, jamu berperan dalam memelihara kesehatan keluarga dan juga sebagai pengobatan.

Dilansir dari rri.co.id bahwa kata jamu berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu jampi atau usodo yang maknanya adalah penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa.

Seperti kita ketahui bahwa pada tanggal 6 Desember 2023, jamu resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO. Peresmian itu dilaksanakan saat berlangsungnya sidang ke-18 Komite WBTB (Warisan BUdaya Tak Benda) UNESCO di Kasane, Botswana.

Apa saja yang dimaksud dengan budaya sehat jamu? Budaya sehat jamu meliputi ketrampilan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan obat-obatan alami tradisional yang terbuat dari tumbuhan dan rempah-rempah. Selain itu juga meliputi metode pengobatan tradisional yang bertujuan meningkatkan kesehatan dengan meningkatkan kekebalan tubuh (kemlu.go.id).

SEJARAH JAMU DAN SEJARAH REMPAH DI INDONESIA

Sebenarnya jamu sudah ada sejak dahulu, yaitu semenjak jaman nenek moyang kita. Jamu adalah salah satu ramuan herbal di Indonesia yang bahan bakunya antara lain adalah rempah-rempah khas Nusantara.

Rempah sebagai bahan jamu
bermacam-rempah-sebagai-bahan-jamu
(Gambar: koleksi pribadi)


Dilansir dari jalurrempah.kemdikbud.go.id, jamu telah ada sejak jaman kerajaan Mataram. Hal ini dibuktikan dengan adanya situs arkeologi Liyangan, relief pada candi-candi dan adanya Prasasti Madhawapura. Dalam prasasti tersebut terdapat istilah peracik jamu yang disebut Acaraki.

Di Indonesia terutama di Jawa ada penjual jamu gendong. Disebut demikian karena ramuan jamu-jamu tersebut dijual dengan cara menggendong sebuah bakul berisi botol-botol jamu. Istilah jamu gendong ini berasal dari daerah Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, penjual jamu genong semakin berkurang. Saat ini penjual jamu menjual dagangannya dengan menggunakan sepeda motor atau ada juga yang mangkal di suatu tempat, misalnya di pasar ataupun kios-kios.

Dalam pameran rempah di Semarang yang diselenggarakan bulan Desember 2023, disebutkan sejarah rempah-rempah di Semarang. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya rempah, dan rempah-rempah tersebut sangat dicari oleh pedagang dari berbagai belahan dunia. Rempah-rempah yang menjadi daya tarik pedagang asing adalah pala, lada dan cengkeh (selama periode abad 15-17).

 
Sejarah rempah
sejarah-rempah
(Gambar: koleksi pribadi, diambil
pada saat pameran rempah)


Negara tujuan ekspor rempah
negara-tujuan-ekspor-rempah
(Gambar: koleksi pribadi, diambil pada
saat pameran rempah)


persebaran-rempah-di-Indonesia
(Gambar: koleksi pribadi, diambil
pada saat pameran rempah)


Daerah-daerah penghasil rempah di Indonesia antara lain Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera, Sulawesi, Yogyakarta dan beberapa daerah lainnya. Sedangkan rempah-rempah yang dihasilkan adalah kayu manis, vanili, cengkih, jahe, kunyit, pala dan lada. Rempah-rempah tersebut kemudian menjadi bahan utama pembuatan jamu. Dari sekitar 400-500 spesies rempah di dunia, Indonesia adalah negara paling dominan dalam keberagaman rempah.

Semarang merupakan pelabuhan utama di Pulau Jawa yang mempunyai peran penting dalam perdagangan rempah. Rempah-rempah dari berbagai daaerah di Nusantara diangkut ke Semarang, kemudian dijual dan diekspor ke berbagai negara di dunia melalui pelabuhan di Semarang.

Adapun rempah-rempah tersebut diekspor ke negara-negara Tiongkok, India, Thailand, Amerika Serikat, Bangladesh, Singapua, Vietnam, Pakistan, Belanda, Jerman dan lain-lain.

PENGALAMAN MINUM JAMU DI KELUARGA

Sudah menjadi kebiasaan di keluarga saya minum jamu, bahkan sejak anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saya mengenalkan jamu pada anak-anak dimulai dengan jamu yang tidak pahit. Biasanya anak-anak saya beri minum jamu beras kencur, yang dapat meningkatkan nafsu makan, karena kebetulan anak-anak saya temasuk anak yang susah makan. Jamu beras kencur ini biasa saya pesan di penjual jamu gendong langganan saya. Dan memang khasiatnya terbukti, walaupun tidak instant. Sedikit demi sedikit nafsu makan mereka meningkat seiring dengan bertambahnya berat badan.

Ada juga pengalaman saya saat penyakit lambung kambuh, perut terasa mual dan perih. Saya coba resep dari ibu saya yaitu minum jamu dari perasan kunyit. Caranya yaitu kunyit diparut kemudian diperas airnya, tambahkan kuning telur ayam kampung dan madu. Ramuan ini diminum 2 kali sehari. Rasanya adem di perut dan rasa mual mulai hilang. Dulu saya memang punya penyakit lambung, namun sekarang sudah membaik dan tidak pernah kambuh lagi.

Beberapa waktu lalu suami mengalami perut kembung seperti masuk angin. Kemudian saya coba buatkan minuman wedang jahe (seduhan jahe). Alhamdulillah tak berapa lama kemudian perut terasa hangat dan lega.

Beberapa tahun lalu suami saya pernah terkena penyakit lever, dan sempat beberapa hari dirawat di rumah sakit. Sebagai pemeliharaan kesehatan dan pencegahan, saya coba memberikan rebusan temulawak dan gula batu. Keduanya direbus dalam panci dari tanah/kuali (tidak boleh panci dari aluminium). Dengan ikhtiar minum rebusan temulawak, hingga kini penyakitnya tidak kambuh lagi dan malah semakin sehat.

Itulah beberapa pengalaman minum jamu di keluarga saya. Nah, dibawah ini akan saya ulas mengenai kunyit yang hingga saat ini masih kami konsumsi.

 
Salah satu produk jamu
jamu-instant-dan-lumpang-alu
(Gambar: koleksi pribadi)

MANJURNYA KUNYIT SEBAGAI PEREDA NYERI HAID


Kunyit sebagai bahan jamu
kunyit-sebagai-bahan-jamu
(Gambar: koleksi pribadi)

Tanaman kunyit tentunya sudah tidak asing lagi. Tanaman ini dikenal sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau obat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit termasuk family Zingiberaceae dan mempunyai nama lain Curcuma longa. Dalam kunyit terkandung curcumin yang memberikan warna kuning pada kunyit.

Adapun kunyit mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Untuk melancarkan haid.
2. Merangsang dan meningkatkan aliran darah haid, sehingga lancar.
3. Sebagai anti inflamasi yang mengurangi rasa nyeri (kram) saat haid.
4. Membantu mengendurkan otot dan mencegah nyeri saat kontraksi rahim.

CARA MEMBUAT JAMU KUNYIT ASAM

1. Kunyit diparut.
2. Peras airnya kemudian tambahkan sedikit madu/perasan jeruk lemon/air asam.
3. Tambahkan air hangat.
4. Minum selagi hangat.

Cara yang lebih mudah adalah kunyit diiris tipis-tipis, kemudian tambahkan sedikit gula aren, tambahkan sedikit asam, tambahkan kira-kira 2 gelas air, rebus hingga air tersisa 1 gelas. Setelah itu diminum saat masih hangat.

Demikianlah ulasan saya dengan tema “Keluarga sehat dengan jamu.” Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Referensi:

https://www.rri.co.id/kesehatan/503978/jamu-dinyatakan-unesco-sebagai-warisan-budaya-tak-benda#:~:text=Jamu%20resmi%20ditetapkan%20sebagai%20Warisan,6%2F12%2F2023)

https://kemlu.go.id/paris/id/news/27399/budaya-sehat-jamu-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-takbenda-unesco#:~:text=Budaya%20Sehat%20Jamu%20meliputi%20ketrampilan,kesehatan%20dengan%20meningkatkan%20kekebalan%20tubuh

https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/jamu-ramuan-herbal-khas-indonesia-yang-mendunia

https://www.detik.com/bali/berita/d-6594780/rekomendasi-jamu-pelancar-haid-dari-bahan-alami-mudah-dibuat

10 komentar

  1. Jamu jadi kebanggaan kita sebagai orang Indonesia.. orang Indonesia hidup sehat

    BalasHapus
  2. Dulu saya pernah merutinkan minum jamu untuk promil. Mungkin sebaiknya dirutinkan kembali ya. Minum jamu sebagai obat, juga mengurangi efek samping obat-obat kimia. Tentunya minum jamu tradisional pun harus ada takarannya. Karena itu mempelajari ilmu jamu penting sekali untuk diturunkan ke keluarga.

    BalasHapus
  3. Sudah lama tidak minum jamu versi apapun. Padahal ketika covid rajin dan terasa banyak pengaruhnya ke tubuh. Sepertinya saya harus rutin lagi minum rebusan jamu nih

    BalasHapus
  4. Istri kalau lagi masa menstruasi juga sering mengonsumsi jamu kunyit. Katanya lumayan ampuh meredakan sakitnya, apalagi pas hari-hari pertama.
    Kalau anak-anak sih sukanya beras kencur, alasannya karena enak, ga pahit katanya

    BalasHapus
  5. banyak tumbuhan rempah yang berasal dari Indonesia, oleh karenanya kita juga harus melestarikan tradisi minum jamu, walau pahit tetapi berkhasiat untuk kesehatan tubuh.

    BalasHapus
  6. Banyak tanaman rimpang yang jadi obat dan dikonsumsi sejak dulu, saya pun penyuka sinom dan kunir ase, rasanya yang segar cukup menyegarkan

    BalasHapus
  7. Aku juga penyuka jamu bu. Kalau lagi rajiiiin banget aku bikin sendiri jamu kunyit asem, modal 20 ribu udah dapet jamu satu panci 2 liter deh haha...kunyit murah sih disini, jadi suka bikin. Jadi pengen bikin kamu kunyit asem nih hihi

    BalasHapus
  8. wah boleh dicoba nih kunyit sebagai pereda haid..btw rajiiinn banget mba bikin jamu sendiri..kereen

    BalasHapus
  9. wah aku dan keluargaku suka mengkonsumsi jamu bikinan sendiri atau dulu ada namanya beras kencur

    BalasHapus
  10. Aku tim yang masih suka percaya kalau minum jamu itu bikin sehat secara alami, kalau di daerahku suka nyebutnya pohpohan 😆

    BalasHapus