Sego Nyangku adalah kuliner warisan leluhur di lereng gunung Slamet. Yang menarik dan khas adalah kemasan makanan ini. Sego Nyangku dibungkus dengan kemasan yang ramah lingkungan yaitu daun nyangku.
MENGENAL DAUN NYANGKU
Daun nyangku banyak tumbuh di hutan lereng gunung Slamet. Tanaman ini daunnya menyerupai daun pohon palem dan tumbuh menyerupai rumput. Bentuk daunnya panjang dan lebar serta tidak mudah sobek. Karena itulah di daerah gunung Slamet ini, daun nyangku biasa digunakan sebagai pembungkus daging kurban untuk mengganti plastik. Cara membawanya adalah dengan dijinjing. Dikenal juga dengan nama Palm Grass.Dengan memanfaatkan daun nyangku sebagai pembungkus, maka akan lebih hemat. Selain itu juga sebagai upaya menjaga kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan. Daun nyangku lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik sebagai pembungkus.
Mempunyai nama latin Molineria capitulata. Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan tumbuh dengan baik di iklim yang hangat dan lembab. Tanaman ini mempunyai tinggi 1,2 meter-1,8 meter. Bunga tanaman ini berwarna kuning dengan jumlah kelopak 6, ukuran bunga 2,5 m.
Klasifikasi tanaman nyangku adalah:
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Hypoxidaceae
Genus: Molineria
Species: Molineria capitulata
Bagaimana prosesnya hingga daun nyangku digunakan sebagai pembungkus sego nyangku? Daun nyangku dicuci kemudian dibersihkan dan dikeringkan. Setelah itu dibentangkan menyilang di atas piring dari anyaman lidi (biasa disebut ingkek). Di atasnya dilapisi selembar daun pisang yang tipis. Tentu saja daun pisang juga telah dibersihkan dengan cara dilap (dengan serbet yang telah dibasahi air, lalu dikeringkan). Tak lupa juga dibuatlah takir atau pincuk kecil berbentuk kotak sebagai tempat lauknya. Jumlah takir menyesuaikan jumlah lauk yang akan disajikan.
Lauk sego nyangku terdiri dari ayam goreng atau daging sapi (empal) yang ditaburi serundeng, oseng-oseng pakis (khas Baturaden), kering tempe, tahu atau tempe bacem dan sambal. Rasanya nikmat sekali, sarapan sego nyangku ditemani hawa sejuk gunung Slamet, sambil menikmati view yang indah di Vila Lawang Ombo tempat kami menginap.
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Hypoxidaceae
Genus: Molineria
Species: Molineria capitulata
SEGO NYANGKU KULINER KHAS GUNUNG SLAMET
Kuliner sego nyangku adalah kuliner khas tradisional dari lereng gunung Slamet. Sego nyangku merupakan kuliner warisan leluhur di daerah ini. Penyajiannya pun menggunakan bahan yang ramah lingkungan yaitu dibungkus dengan daun nyangku.Bagaimana prosesnya hingga daun nyangku digunakan sebagai pembungkus sego nyangku? Daun nyangku dicuci kemudian dibersihkan dan dikeringkan. Setelah itu dibentangkan menyilang di atas piring dari anyaman lidi (biasa disebut ingkek). Di atasnya dilapisi selembar daun pisang yang tipis. Tentu saja daun pisang juga telah dibersihkan dengan cara dilap (dengan serbet yang telah dibasahi air, lalu dikeringkan). Tak lupa juga dibuatlah takir atau pincuk kecil berbentuk kotak sebagai tempat lauknya. Jumlah takir menyesuaikan jumlah lauk yang akan disajikan.
Lauk sego nyangku terdiri dari ayam goreng atau daging sapi (empal) yang ditaburi serundeng, oseng-oseng pakis (khas Baturaden), kering tempe, tahu atau tempe bacem dan sambal. Rasanya nikmat sekali, sarapan sego nyangku ditemani hawa sejuk gunung Slamet, sambil menikmati view yang indah di Vila Lawang Ombo tempat kami menginap.
Bila ingin merasakan sensasi sego nyangku, temans bisa berkunjung ke daerah Baturaden yang merupakan daerah asal sego nyangku. Dijamin pasti nagih. Kuliner yang sederhana tapi bikin kangen untuk mencoba lagi dan lagi.
Itu tadi ulasan saya tentang sego nyangku kuliner khas dari Baturaden. Semoga bermanfaat.
Referensi:
https://www.picturethisai.com/id/wiki/Molineria_capitulata.html
Itu tadi ulasan saya tentang sego nyangku kuliner khas dari Baturaden. Semoga bermanfaat.
Referensi:
https://www.picturethisai.com/id/wiki/Molineria_capitulata.html
waaah unik .. baru kali tahu ada kuliner yang namanya sego nyangku. Semoga kesampaian bisa merasakannya langsung di Baturaden.
BalasHapussaya dulu kurang paham apa itu sego, ternyata saat diajak mendaki oleh temen ke daerah sana, jadi tahu, suka sekali dengan wanginya apa itu karena bungkus daun nyangkunya itu ya Mba
BalasHapusKayaknya saya pernah tahu deh menu ini, tapi samar-samat ingat apa ya namanya. Lumayan, postingan ini bikin segar ingatan lagi, thanks ya kak..
BalasHapusKuliner yang sarat kearifan lokal. Saya belum pernah makan tapi kalau satu saat berkesempatan ke sana pengin nyobain. Kuliner nusantara kaya banget ya.
BalasHapusUnik banget ya, saya baru tau ada makanan dengan nama sego nyangku. Sepertinya nasinya sedap karena pengaruh daun pembungkusnya ya, kuliner nusantara memang gak ada duanya.
BalasHapusWah, saya baru tahu perihal sego nyangku ini. Selain demi melestarikan budaya leluhur, makanan yang dibungkus dengan daun biasanya memiliki cita rasa yang berbeda dan khas.
BalasHapusKalau di daerah jawa tengah, tepatnya di Wonogiri ada sego berkat yang dibungkus dengan daun jati. jadi ini sesuai dengan ketersediaan bahan alam yang ada ya. di kaki Gunung Slamet banyak daun nyangku jadi itulah yang dipakai. sementara di Wonogiri banyak hutan jati, makanya daun jati juga berimpah
BalasHapusDi kaki gunung slamet ternyata ada hidden game yang gak boleh banget kita lewatkannya. Hidden game itu enak lagi, penasaran dengan rasa sego nyangku ini kek apa
BalasHapus