wahyusuwarsi.com

MENYUSURI WISATA HUTAN PINUS DI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA


Dalam hal pariwisata, kota Yogyakarta semakin berkembang dan maju. Terbukti dengan banyaknya obyek wisata baru yang bermunculan di kota tersebut. Hampir tiap hari banyak ditemukan ulasan dan postingan di sosial media tentang obyek-obyek wisata baru di Yogyakarta. Tak ketinggalan di daerah Gunungkidul Yogyakarta, juga banyak sekali bermunculan obyek wisata yang menarik dan telah dikelola oleh Dinas Pariwisata. Daerah Gunungkidul terkenal dengan wisata pantai dan juga wisata daerah pegunungan, salah satunya adalah wisata hutan pinus. Sebagai contoh adalah hutan pinus di Puncak Becici, Kebun buah Mangunan, Bukit Bintang, dan Pinus Pengger.

Beberapa waktu lalu saya bersama grup pengajian alumni SMA 3, mengadakan wisata ke daerah Gunungkidul Yogyakarta. Tujuan kami adalah Pinus Pengger, Jurang Tembelan Kanigoro, Track Jeep Sungai Bandungsari dan Heha View. Ketiganya akan saya ulas di artikel ini, sedangkan ulasan tentang Heha View akan menyusul di artikel selanjutnya.

Berangkat dari Semarang pukul 06.30 pagi menggunakan 2 bis, dengan jumlah peserta 70 orang. Perjalanan berjalan lancar dan rombongan sampai di Hutan Pinus Pengger kira-kira pukul 10.30.

HUTAN PINUS PENGGER


Pinus Pengger Yogya
hutan-pinus-pengger-Yogyakarya
(Gambar: koleksi pribadi)

 
Setelah melalui jalan yang berkelok-kelok naik, bis merambat dengan kecepatan sedang, sampailah rombongan di Hutan Pinus Pengger. Saat itu cuaca sangat bersahabat dan tidak begitu panas. Di sini rombongan saya diberi kesempatan berfoto sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalan dengan jeep terbuka ke destinasi berikutnya. Tidak semua peserta ikut berwisata naik jeep, namun ada sebagian yang berhenti di Pinus Pengger dan beristirahat sambil foto-foto. Oya, sewa jeep kalau tidak salah 150 K dengan jumlah penumpang 5 orang termasuk driver.

Lokasi Hutan Pinus Pengger terletak di pinggir jalan Patuk-Dlingo KM 4,5 tepatnya di Sendangsari, Terong, Kecamatan Dlingo, Kab Bantul DIY. Jarak dari Yogya kurang lebih 22 km dan memerlukan waktu 48 menit untuk sampai ke sana.

Jam operasional hutan Pinus Pengger yaitu 05.30 WIB hingga 00.00 WIB. Harga tiket masuknya juga tidak mahal, 5K per orang, untuk parkir 5K (mobil), 2K (motor), parkir bus tentunya lebih mahal.

Di wisata ini pengunjung bisa menikmati udara sejuk di antara hutan (pohon) pinus yang rindang sambil berjalan-jalan, dan foto di beberapa spot foto yang ada. Tentunya juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah dari ketinggian, karena hutan pinus ini letaknya di daerah yang lebih tinggi. Pada malam hari, pengunjung bisa menikmati pemandangan kerlap kerlip lampu di kota Yogyakarta dari atas pegunungan.

Beberapa spot foto yang instagramable di hutan Pinus Pengger adalah panca warna (tangan raksasa), jempol raksasa (seperti rumah Indian), jembatan pohon dan foto akar melingkar. Pengunjung bisa berfoto dengan kamera sendiri atau pun kamera dari fotografer di sana, dengan tarif tertentu. Saya kurang tahu tarif untuk fotografer di sana, karena waktu itu berfoto dengan kamera milik sendiri.



spot-foto-tangan-raksasa
(Gambar: antarejatour.com)

 
Hutan Pinus Pengger ini telah dilengkapi beberapa fasilitas untuk umum yaitu outbond, yang menurut info yang saya baca meliputi jelajah alam, panjat tebing, camping dan trekking. Kemudian ada juga fasilitas pendopo untuk acara atau pertemuan, lalu ada persewaan hammock untuk bersantai dengan tarif 10 K per orang.

Itulah ulasan saya tentang Hutan Pinus Pengger. Lanjut ke destinasi berikutnya yuk.

JURANG TEMBELAN KANIGORO


spot foto perahu bambu
spot-foto-perahu-bambu
(Gambar: koleksi pribadi)


Puas berfoto dan istirahat sejenak di Pinus Pengger, rombongan melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Rombongan dibagi dalam beberapa jeep. Satu jeep berisi 5 orang termasuk driver dengan tarif 150 K per jeep (kami patungan 4 orang). Rombongan saya terdiri dari teman satu angkatan saya, dan dua orang ibu dari alumni angkatan 1973. Masya Allah beliau-beliau terlihat sehat dan semangat sekali mengikuti piknik ini. Kebetulan di bis tadi duduknya berdekatan dengan saya, sangat energik walaupun di usia yang sudah terbilang sepuh, tapi semangatnya luar biasa dan masih kuat berjalan jauh.

Jalan menuju ke Jurang Tembelan aksesnya sudah bagus, jalannya mulus namun berkelok-kelok. Ya maklumlah, di daerah pegunungan. Naik turun berkelok-kelok dengan pemandangan hutan pinus sepanjang perjalanan, dan hawa sejuk benar-benar memanjakan kami. Walaupun jalanan mulus, tapi yang namanya naik jeep ya tetap terasa banyak goncangan alias gronjalan (bahasa Jawa). Apalagi saya duduk di belakang, makin terasa sekali lonjakan-lonjakan ban jeep yang tidak rata. Tapi hal ini tak mengurangi kegembiraan kami bisa menikmati view cantik dan hawa sejuk.

Akhirnya sampailah kami di tempat tujuan, yaitu Jurang Tembelan Kanigoro. Lokasi Jurang Tembelan terletak di Dusun Kanigoro, Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul DIY. Bila ditempuh dari Yogyakarta membutuhkan waktu 1 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 25 km.

Fasilitas parkirnya lumayan luas, dengan tarif motor 3K, mobil 5K, elf 10K dan bus 20K. Harga tiket masuknya juga sangat terjangkau, per orang dibanderol harga 2,5K. Destinasi wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata DIY.

Sepertinya rombongan bisa agak bersantai dan memuaskan foto-foto di sini, karena jam operasionalnya lumayan lama, yaitu 05.00 hingga 18.00. Akhir pekan buka mulai pukul 05.00 hingga 18.30.

Rombongan membeli tiket di loket yang terlihat sederhana, yaitu terbuat dari bambu. Setelah membayar tiket, rombongan kami pun masuk ke lokasi. Saya sempat terkagum-kagum dan takjub, view nya sangat keren. Dari atas perbukitan hijau, saya bisa melihat keindahan alam yang membentang di bawah sana. Saya bisa melihat Pegunungan Sewu yang berjajar, hamparan sawah yang menghijau tampak di bawah sana, kemudian juga terlihat awan putih. Satu lagi pemandangan di bawah yang keren, yaitu adanya Sungai Oyo yang meliuk-liuk membelah daratan. Keren banget viewnya. Nggak rugi saya ke sini walaupun tadi di jalan banyak goncangan waktu naik jeep.



Spot foto di Jurang Tembelan
spot-foto-di-jurang-tembelan
(Gambar: koleksi pribadi)

 
Di depan saya tampak spot foto yang terbuat dari bambu berbentuk perahu yang memanjang. Pengunjung bisa berfoto di ujung perahu dengan latar belakang view pemandangan. Tetapi karena terbuat dari bambu, maka untuk berfoto hanya dibatasi maksimal 5 orang saja. Sebenarnya saya agak ngeri juga foto di ujung perahu. Tapi mumpung ke sini, ya ngga apa-apalah menahan diri dari rasa takut, demi berfoto ria … hehehe. Ternyata di bagian lain masih ada beberapa spot foto yang berbentuk pesawat terbang dan ayunan. Sayangnya saya tak sempat foto di spot foto berbentuk pesawat terbang. Oya, selain itu ada semacam gardu pandang berbentuk kupu-kupu raksasa, cermin ajaib dan jembatan (saya sempat foto di sini juga).



Foto di perahu bambu
berfoto-di-spot-foto-perahu-bambu
(Gambar: koleksi pribadi)

 
Banyak pengunjung yang menyaksikan sunrise dari destinasi ini karena pukul 05.00 sudah dibuka. Begitu juga bila ingin menyaksikan sunset, banyak pengunjung yang tak ingin melewatkan moment ini, karena sangat indah view nya.

Di luar tadi saya lihat ada gazebo, yang biasanya untuk duduk-duduk pengunjung. Juga terlihat beberapa warung kopi dan makanan ringan di depan.

Puas berjalan-jalan dan foto-foto di Jurang Tembelan, rombongan menuju destinasi berikutnya.

TRACK JEEP SUNGAI BANDUNGSARI


Track jeep Sungai Bandungsari
track-jeep-sungai-bandungsari
(Gambar: koleksi pribadi)


Rombongan dibawa menuju sungai Bandungsari yang letaknya tak jauh dari Jurang Tembelan. Rombongan akan dibawa menyusur sungai Bandungsari menggunakan jeep atau istilah kerennya lintas track susur sungai. Lokasinya terletak di Jl Imogiri Patuk KM 12, Gunung Cilik, Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY.

Sebelum memulai susur sungai, rombongan dipersilahkan untuk mengambil gambar (foto) sepuasnya. Dengan bantuan dari pengelola, kami berempat minta tolong untuk difotokan di atas jeep.



Mejeng di Sungai Bandungsari
mejeng-dulu-sebelum-track-jeep
(Gambar: koleksi pribadi)

 
Nah, petualangan dimulai. Sebenarnya saya merasa takut juga ya, naik jeep menyusur sungai berair dan berlumpur. Memang katanya sungai ini nggak terlalu dalam, tapi rasanya ngeri juga, bagi saya yang baru pertama kali naik jeep off road begini. Teman-teman rombongan sangat menikmati petualangan susur sungai ini, berteriak dan tertawa sepuasnya. Tak lupa jangan lepas pegangan, yang kencang.

Salut buat mas driver yang mengemudi jeep. Mereka sudah benar-benar terlatih dan hafal medan di sungai ini. Hafal genangan-genangan yang dalam, hafal daerah yang berlumpur sepanjang sungai Bandungsari.

Akhirnya petualangan seru ini berakhir, dan rombongan kami harus segera kembali ke Pinus Pengger, di tempat bis di parkir.

Rombongan segera meninggalkan Pinus Pengger untuk menuju ke Heha View, untuk sholat, makan dan lanjut wisata.

Demikianlah ulasan saya tentang wisata hutan pinus di Gunungkidul. Semoga bermanfaat.

5 komentar

  1. Seru sekali sepertinya, kalau di hutan pinusnya apa ada fasilitas anak-anak semacam camping ground dan persewaan perlengkapan camping kah?

    BalasHapus
  2. Wah, jadi pengen juga tadabur alam bersama rombongan pengajian. Sepertinya seru dan memberikan banyak pemahaman baru juga.

    BalasHapus
  3. Gak hanya di luar negeri saja ya, ternyata di Indonesia seperti jogja ada wisata hutan pinus juga. Mana cakep banget lagi spotnya, bisa foto2 cantik pula di sana. Jogja semakin banyak tempat untuk disinggahi :)

    BalasHapus
  4. Ini salah satu tempat wisata terkenal di Jogja. Spot foto tangan dan juga sampan itu sering banget lihat di post IG kawan, apalagi yang dari luar Jogja

    BalasHapus