wahyusuwarsi.com

SATU HARI DENGAN IBU (SAHDU)

Tanggal 6 Nopember 2023 lalu kami Alumni SMA 3 Semarang (Alste) mengajak anak yatim dan dhuafa untuk nobar film SAHDU (Satu Hari Dengan Ibu). Oya, anak yatim yang kami ajak nobar adalah yang masih punya ibu. Sebenarnya film ini sudah tayang sejak bulan 21 September 2023 dan sudah berakhir masa tayangnya, tapi dari pihak manajemen cinema dan PH (Production House) mengatakan bahwa kami masih bisa menyaksikan film ini, yaitu dengan cara menyewa studio dan kebetulan kami mendapat studio XXI Citraland Mall yang masih bisa memutar film tersebut.




Alhamdulillah sebanyak 78 tiket terjual habis, tentunya beserta donasi dari para alumni. Kami bisa mengajak adik-adik untuk nobar, memberi snack dan menyantuni mereka. Barokalloh.

Film ini adalah sebuah film drama keluarga yang menceritakan hubungan ibu dan anak, dari nilai-nilai kebaikan dalam agama,  diproduksi untuk semua umur, dan sangat cocok ditonton bersama keluarga. Selain ada unsur hiburan, film ini juga mengedukasi agar seorang anak berbakti kepada orang tuanya khususnya ibu.


NOBAR BARENG YATIM
nobar-Alste-Indonesia-bareng-yatim-dan-dhuafa
(Gambar: koleksi pribadi)


PROFIL FILM

Merupakan produksi perdana dari  Ruang 29 Picture yang menggandeng Film Maker Muslim (FMM). 

Selain itu juga Hubb connect, Kajian Musawarah, Masjid Kapal Munzalan Indonesia, Agarillus Film. 

Ide cerita adalah dari komunitas berbasis kemanusiaan (Kajian Musawarah, Masjid Kapal Munzalan Indonesia, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), sahabat UAS) di seluruh Indonesia.

Film ini bergenre drama keluarga. Untuk semua umur 

Sutradara: M. Amrul Ummami

Skenario: M. Ali Ghifari

Pemain:

Chand Kelvin sebagai Dewa, Vebby Palminta sebagai Putri, Vonny Anggraini sebagai Ibu Dewa, Muzakki Ramdhan, Hifdzi Khoir, Muhammad Iqbal, Muhammad Rizky Ciaxman, Rony Helmi, Aulia Al Azizi, Ricky Perdana, Irfan Govinda, Rizal Armada,  Cupink Topan.

Durasi: 1 jam 45 menit


SINOPSIS FILM

Diawali adegan seorang anak kecil bersepeda yang hendak berangkat sekolah, dan menyapa Dewa yang akan berangkat ke kantor. Sementara itu di depan rumah Dewa tampak 2 orang ibu yang sedang berbelanja dan bergunjing membicarakan ibu RT.

Dikisahkan Dewa adalah seorang pemuda yang bermasalah sejak ditinggal ayahnya berpulang, Dewa sering berkelahi dan membolos sekolah. Hingga dewasa dan saat ini telah bekerja, Dewa sedikitpun tidak punya waktu untuk membersamai ibunya (lupa dengan ibunya) karena Dewa sangat gila kerja. Sebagai orang tua yang mengasuh, membesarkan dan mendidik Dewa, ibunya sangat sayang dan perhatian pada anaknya. Namun perhatian itu dianggap sebagai campur tangan  dan pengekangan yang berlebihan oleh Dewa. 

Tiap hari tak lupa ibunya mengingatkan sholat, membawakan bekal makanan ke kantor agar Dewa tak perlu jajan dan perhatian-perhatian kecil lainnya layaknya seorang ibu terhadap anaknya. Tapi apa balasan Dewa kepada ibunya? Hanya bentakan-bentakan dan kejengkelan-kejengkelan yang dibawa dari kantor, yang diluapkan ke ibunya. Namun begitu ibunya tetap bersabar menghadapi sikap Dewa. ibunya beranggapan bahwa Dewa berubah sejak ditinggalkan oleh ayahnya.

Film ini juga menceritakan tentang time loop atau lingkaran waktu yang dialami Dewa. Setiap kali terbangun dari tidurnya karena mengalami mimpi yang sama, dalam waktu yang cukup lama bahkan berbulan-bulan. Dalam mimpinya, Dewa merasa bahwa ibunya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi. Berulang kali mimpi-mimpi itu terjadi. Bahkan kejadian Dewa dimarahi dan ditegur atasannya, karena dianggap tidak becus menyelesaikan laporan yang menjadi tugasnya. Mimpi itu terjadi berulang kali berurutan dengan kejadian-kejadan lain. Dewa mengalami lingkaran waktu yang sangat mengganggu hidupnya.

Dewa tidak tau mengapa Allah memberinya cobaan seperti ini. Dewa pun sadar bahwa kejadian lingkaran waktu ini adalah akibat rasa bersalahnya pada ibunya di masa lalu. Akhirnya Dewa menyadari kesalahannya dan berusaha berubah menjadi orang baik, anak shaleh dan berbakti pada ibunya. Seharian Dewa menemani ibunya, membantu ibunya berjualan, menemani ibunya ke panti asuhan dimana ibunya menjadi donatur tetap disana. Dewa pun juga rajin beribadah ke masjid  dan meminta nasihat pada pak ustadz.


adegan film SAHDU
adegan-dalam-film-SAHDU
(Gambar: hasil tangkapan layar)


Saat itu Dewa juga berniat melamar Putri teman sekantornya, bahkan Putri sudah datang ke rumah dan dikenalkan  ibunya. Namun niat itu ditundanya karena Dewa masih mengalami kejadian-kejadian berulang tersebut, terutama kematian ibunya.

Kejadian demi kejadian lingkaran waktu tersebut akhirnya hilang dengan sendirinya, sejak Dewa berubah menjadi lebih dekat dengan sang ibu. Ini terjadi karena Dewa ingat pesan ibunya, bahwa dia harus menjadi orang baik. Sejak itu Dewa berusaha memperbaiki ibadahnya. Dewa berjanji akan selalu menjadi orang baik, Seperti nasihat ibunya selama ini, "Jadilah anak yang baik."

"Orang tua adalah sebaik-baik pintu surga" (HR Ahmad)


KESAN SETELAH NONTON FILM SAHDU

 Menurut saya film ini sangat bagus dan mengedukasi terutama dalam hal akhlak dan agama. Film yang menguras air mata, saat Dewa begitu takutnya kehilangan ibunya dan mengalami time loop berkali-kali. Sebaiknya ditonton anak seusia SMP dan SMA, yang sudah bisa menjiwai cerita dalam film ini.

Akting Chand Kelvin sebagai Dewa sangat menjiwai perannya. Demikian pula akting Vonny Anggraini, menjiwai peran ibu Dewa. Pengulangan adegan-adegan dan peran sebagai ibu juga sangat dijiwai oleh Vonny Anggraini.

Didukung juga Ade Govinda dan Rizal Armada, serta beberapa artis lain yang sudah dikenal.

Di akhir cerita ditampilkan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang sangat mendukung film ini. Walaupun sebenarnya menurut saya kok tidak nyambung antara jalan cerita dengan hadirnya UAS di akhir film. Tapi bisa diambil hikmah dari tausiyah beliau tentang ibu.

Dalam tausiyahnya beliau mengatakan:

" Janganlah kita tunggu sampai ibu kita tidak ada, baru kita kan menyesal dan merasa hidup kita hampa. Apapun yang kita punya serasa tidak ada gunanya maka mumpung dia masih ada, peluklah, ciumlah tangannya, dan sayangilah dengan penuh cinta, kalau kau ada sedikit rezeki maka buatlah dia bahagia,"

 

PENUTUP

Dari film itu kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran. Manfaatkan waktu bersama orang tua kita selagi mereka masih ada, terutama ibumu. Berbaktilah pada mereka, karena tanpa doa mereka hidupmu tidak akan sukses dan berkah. Jadilah orang baik dan sayangilah orang tuamu. Semoga bermanfaat.













Posting Komentar