wahyusuwarsi.com

MENJADI LANSIA BERDAYA DI USIA 60 TAHUN

Ilustrasi lansia sehat

Pernah terpikir sewaktu saya masih kuliah melihat kedua orang tua saya yang sudah lansia, rasanya kasihan. Di usia yang sudah tidak muda lagi (usia mereka sekitar 55 tahun) mereka masih harus membiayai kuliah saya dan adik-adik. Terbersit dalam benak saya, di masa depan apa yang akan saya lakukan setelah usia saya lansia.


Kebetulan saat ini usia saya menginjak 60 tahun. Dulu saya adalah seorang ibu bekerja yang kemudian resign dan full menjadi ibu rumah tangga hingga sekarang. Tetapi sejak resign saya menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan, selain juga mengurus rumah tangga, suami dan anak. Di sela-sela waktu menumpuknya pekerjaan rumah tangga (yang katanya tidak ada habisnya), saya berusaha mencari kegiatan positif hingga kini. Tujuan saya adalah untuk memaksimalkan kerja otak dan agar tidak cepat pikun. Kegiatan-kegiatan itu antara lain, bergabung dengan pengajian, berolahraga (sesuai usia dan kemampuan), berkebun, melakukan hobi yang disukai, dan kegiatan yang memaksimalkan kerja otak yaitu menulis dan membaca. Malah sekarang saya juga bergabung dengan sebuah klub baca di kota saya, yang anggotanya terdiri dari berbagai usia. Bahkan ada yang seumuran dengan anak saya (anak saya sudah bekerja).

Sudah empat tahun ini semenjak covid, saya mulai belajar menulis dan ngeblog. Banyak hal yang didapat dari menulis blog. Selain pengalaman, menambah wawasan, menambah teman, juga bisa mendapat penghasilan dari blog.

Sebagai lansia hendaknya berusaha menjadi lansia berdaya, tak lupa juga menjaga kesehatan jasmani dan rohani (mental). Apa saja yang bisa dilakukan lansia agar menjadi lansia berdaya?

PENGERTIAN LANSIA (LANJUT USIA)

Menurut UU No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah suatu proses kehidupan yang tidak dapat dihindari. Upaya kesehatan lanjut usia dilakukan sejak seseorang berusia 60 tahun dengan tujuan menjaga agar tetap hidup sehat, berkualitas dan produktif sesuai martabat kemanusiaan. Lansia dikelompokkan berdasarkan tahapan usia untuk tujuan kesehatan, yaitu:
  • Pra-Lansia: 60-69 tahun.
  • Lansia Lanjut Usia: 70-79 tahun.
  • Lansia Lanjut Usia Akhir: 80 tahun ke atas.
Dilansir dari halodoc.com, menurut WHO klasifikasi usia lanjut dibagi menjadi:
  • Usia pertengahan (middle age); 45-59 tahun.
  • Lanjut usia (elderly): 60-74 tahun.
  • Lanjut usia tua (old): 75-89 tahun.
  • Usia sangat tua (very old): >90 tahun.

PERUBAHAN YANG DIHADAPI LANSIA

Lansia mengalami banyak perubahan, baik secara fisik, kesehatan maupun perubahan psikologis. Hal ini wajar karena seiring bertambahnya usia, fungsi anggota tubuh dan organ tubuh pun menurun. Sebagai lansia, saya juga merasakan hal ini.

PERUBAHAN FISIK

Perubahan fisik pada lansia ditandai dengan menurunnya massa otot, menurunnya kepadatan tulang, terjadi gangguan penglihatan dan pendengaran.
  • Menurunnya massa otot sering dirasakan sebagai penurunan kekuatan otot atau otot melemah. Seringkali saya merasakan hal ini misalnya tidak kuat mengangkat beban atau bahkan hal kecil seperti membuka tutup botol pun kadang tangan rasanya cenderung tidak kuat. Ini bisa disiasati dengan latihan beban untuk menambah massa otot. Tentunya latihan beban sesuai kemampuan, misalnya dengan mengangkat barbel mulai dari yang 2 kg kemudian ditingkatkan menjadi 4 kg, latihan kekuatan otot lengan (push up tapi sambil berdiri), dan latihan lainnya yang tumpuannya adalah otot lengan dan tangan.
  • Menurunnya kepadatan tulang juga saya rasakan sejak lansia, yaitu mudah merasa lelah. Hal ini bisa dilatih dengan latihan jalan sesuai kemampuan. Cukup 30 menit saja asal konsisten latihan jalan setiap pagi, akan memperkuat otot kaki dan jantung. Mulai dari jarak terdekat dengan kecepatan sedang, kemudian ditingkatkan dengan menambah waktu dan jarak bila otot kaki sudah terlatih. Tak perlu tergesa-gesa, lakukan dengan gerakan sesuai kemampuan saja.
  • Pun demikian dengan penglihatan yang mulai kabur, saya pun merasakan dengan bertambahnya kacamata plus setiap tahun. Tak hanya penglihatan, namun pendengaran juga mulai berkurang bila usia telah lanjut.

PERUBAHAN KESEHATAN

  • Pada lansia mulai terjadi banyak masalah kesehatan, utamanya adalah kesehatan kronis. Fungsi jantung mulai menurun sehingga menyebabkan penyakit jantung.
  • Kadar gula darah yang tinggi disebabkan metabolisme terganggu, sehingga terjadi diabetes.
  • Banyak juga lansia yang mengalami peradangan pada sendi atau arthritis. Hal ini menyebabkan sendi terasa nyeri dan kaku.
  • Masalah lain adalah nyeri pada lutut, yang kadang-kadang saya alami juga. Nyeri lutut ini bisa disiasati dengan latihan senam lutut untuk lansia, yoga di air (untuk mengurangi nyeri ada lutut).
  • Menurunnya kepadatan tulang atau disebut osteoporosis.
  • Menurunnya memori otak dan daya ingat yang disebabkan penyakit Demensia.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS

Perubahan psikologis pada lansia ditandai dengan sering merasa kesepian, cemas, khawatir, merasa tidak berguna, sering merasa sedih, mudah marah dan lebih sensitif (baper).

Rasa kesepian itu sering saya alami, disaat anak dan suami mulai berangkat ke kantor dan kuliah. Di rumah sendirian tanpa ada seorangpun sering membuat rasa cemas dan khawatir. Tetapi hal itu saya siasati dengan mencari kesibukan yang menurut saya menyenangkan dan sesuai minat saya. Saya lakukan dengan menulis blog, mengikuti komunitas sesuai minat saya (komunitas baca, komunitas blogger), ikut organisasi sosial di masyarakat, mengikuti pengajian, dan melakukan hobi lain misalnya berkebun.

APA YANG DIMAKSUD LANSIA BERDAYA

Usia lanjut tidak menjadi penghalang untuk tetap berkegiatan dan berperan di masyarakat dan lingkungannya.Hal inilah yang dimaksud dengan lansia berdaya.

Kondisi dimana orang yang sudah lanjut usia namun masih tetap memiliki semangat untuk mandiri, aktif, sehat dan melakukan hal positif di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di dalam kehidupan pribadinya.
Bagaimanakah ciri-ciri lansia berdaya?
  • Seorang lansia yang masih mempunyai semangat hidup dan rasa percaya diri yang tinggi.
  • Mampu merawat diri sendiri, baik secara fisik maupun mental.
  • Sangat produktif dan banyak terlibat di kegiatan sosial masyarakat sekitarnya.
  • Bergabung dengan berbagai komunitas di masyarakat.
  • Mempunyai peran dan banyak berpartisipasi di kegiatan masyarakat.
  • Tidak tergantung pada orang lain.
  • Mempunyai kemampuan mengambil keputusan untuk hidupnya sendiri.

TIPS MENJADI LANSIA BERDAYA DI USIA 60 TAHUN

Olahraga untuk lansia
olahraga-yoga-untuk-lansia
(Gambar: pinterest)


Bagaimana agar di usia 60 tahun ini bisa menjadi lansia berdaya? Berikut ini tips yang saya jalani agar menjadi lansia berdaya.
  1. Saya menjaga kesehatan fisik dengan melakukan olahraga ringan 3 kali seminggu. Jadwal olahraga diberi jarak selang satu hari, agar badan tidak terlalu lelah. Misalnya Selasa mengikuti yoga, Kamis mengikuti Line Dance dan Sabtu mengikuti senam sehat lansia. Hal ini cukup efektif untuk menjaga kebugaran tubuh, menjaga berat badan tetap stabil juga gula darah dan kolesterol.
  2. Menjaga menu makanan sehat dan cek kesehatan secara rutin. Saat ini saya mulai mengurangi nasi dan gula. Setiap pagi asupan menu saya adalah sayur-sayuran dan telur, kadang-kadang ditambah dengan protein hewani. Hal ini sangat efektif, mengingat beberapa tahun lalu saya sempat kelebihan berat badan dan berpengaruh pada kadar gula darah dan kolesterol saya. Tak lupa secara rutin (satu bulan sekali) saya cek kesehatan.
  3. Melibatkan diri dalam organisasi sosial di masyarakat, untuk menambah wawasan, pertemanan dan rasa empati terhadap lingkungan. Di lingkungan perumahan saya mengikuti kegiatan PKK bersama ibu-ibu berdaya, kegiatan pengajian secara rutin untuk menjaga kesehatan rohani. Sedangkan untuk hobi menulis dan membaca, saya bergabung dengan komunitas blogger dan komunitas baca di kota saya. Selain itu juga bergabung dengan komunitas olahraga (senam lansia), yoga serta linedance.
  4. Berusaha untuk mandiri dan mengurus diri sendiri, tidak tergantung orang lain. Dalam keluarga pun bahkan saya masih berusaha untuk mengurus keluarga, merawat suami dan anak-anak. Karenanya saya berusaha untuk selalu sehat baik jasmani maupun rohani.
  5. Beribadah rutin, mengelola emosi, berusaha untuk tidak stress, dan selalu bersyukur atas anugerah yang telah diberikan oleh-Nya. Diberi kesempatan hingga saat ini masih bisa menikmati dunia, diberi keluarga kecil yang lengkap, anak-anak shaleh dan shalehah, dan diberi keluarga bahagia, masih diberi kesehatan untuk mendampingi dan merawat keluarga, masih diberi kesempatan untuk berkarya.
  6. Aktif berperan serta dalam kegiatan masyarakat sekitar dan lingkungan.

PENUTUP

Menjadi lansia berdaya adalah impian setiap orang yang telah memasuki usia lanjut. Karenanya untuk mewujudkan impian itu harus ada usaha dari diri sendiri.

Berusaha untuk menjaga kesehatan jasmani dengan rutin berolahraga sesuai usia dan mengkonsumsi makanan sehat, menjaga kesehatan rohani dengan beribadah secara maksimal, mampu mengelola stress dan emosi, mampu mengurus diri sendiri, berkontribusi atau berperan serta di masyarakat, bergabung dengan kegiatan di masyarakat baik itu kegiatan sosial maupun kegiatan rohani, itulah cara agar bisa menjadi lansia berdaya dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan masyarakat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/lansia-umur-berapa-kenali-batasan-dan-klasifikasinya
‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar