Adalah seorang pemuda yang saat itu sedang pulang ke kampung halamannya, di Ampenan, Mataram NTB. Hatinya dilanda keresahan yang mendalam. Mengapa? Jauhari Tantowi nama pemuda itu, merasa resah karena melihat anak-anak di kampung halamannya, kesulitan melaksanakan sekolah daring. Sebuah perkampungan nelayan di pesisir Bintaro, di sudut kota Mataram.
Anak-anak nelayan itu harus menyewa handphone Rp 2.000 per jam, demi bisa mengikuti sekolah online. Namun hal ini tidak efektif karena sering terganggunya jaringan internet, ditambah lagi anak-anak itu sulit menangkap pelajaran yang disampaikan guru secara online.
Pemuda berusia 27 tahun itu, berasal dari Ampenan, kota Mataram, NTB. Putra dari pasangan Trumarnoto dan Sri Nurhayani (asal Kel. Banjar, Kec. Ampenan Mataram) adalah lulusan dari Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional Malang.
Bersama 7 orang teman yang dipimpinnya, mereka mendirikan sebuah sekolah non formal, bagi anak-anak nelayan itu. Mereka pun prihatin melihat tingkat literasi di daerah itu sangat rendah, namun pernikahan dini angkanya tinggi.
AWAL MULA BERDIRINYA SEKOLAH PESISI JUANG
Banyak halangan saat ide mendirikan sekolah gratis ini tercetus. Penduduk setempat tidak percaya, mencemooh bahkan merobohkan bangunan. Mereka berpendapat bahwa sekolah hanya buang-buang waktu saja.Namun para pemuda yang dipimpin Jauhari Tantowi itu tidak gentar, mereka telah membulatkan tekad mendirikan sekolah gratis demi kemajuan anak-anak nelayan di pesisir Bintaro, Ampenan. Awalnya tempat belajar gratis ini berpindah-pindah ruang, kadang di tepi pantai, kadang di bawah pohon atau di balai warga.
![]() |
belajar-di-tepi-pantai-pun-tak-masalah (Gambar: mediadinamikaglobal.id) |
Sebuah papan kayu bertuliskan “Setiap Tempat Adalah Sekolah.” Menggambarkan semangat bahwa sekolah bisa dilakukan dimanapun. Setitik harapan dan impian untuk mewujudkan cita-cita anak-anak nelayan di pesisir pantai Bintaro Ampenan.
Jauhari percaya bahwa “Pendidikan adalah jalan perubahan.” Bersama para relawan, Jauhari mengajar anak-anak nelayan ini. Fokusnya adalah literasi anak-anak nelayan. Pelajaran yang diajarkan meliputi membaca, menulis dan berhitung. Metode pembelajaran adalah bermain sambil belajar, agar anak-anak tidak bosan belajar. Awalnya usia anak yang sekolah disini adalah 4 sampai 6 tahun yang dibimbing seorang guru.
Namun saat ini, banyak juga anak-anak SMP dan SMA yang berkonsultasi tentang pelajaran yang tidak dimengerti kepada sukarelawan pengajar. Ini adalah untuk anak-anak yang masih menjalankan sekolah daring, dan terkadang mereka kurang mengerti apa yang dijelaskan gurunya secara online. Karenanya mereka bertanya mencari solusi kepada relawan pengajar.
Menurut Jauhari:Sekolah Pesisi Juang didirikan untuk membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia yang ada di pesisir kota, serta memberikan pendidikan yang layak untuk mereka yang membutuhkan.
PROGRAM SEKOLAH PESISI JUANG
![]() |
proses-pembelajaran-di-sekolah-pesisi-juang (Gambar: ig @sekolah.pesisi.juang) |
Sekolah ini punya bangunan sendiri setelah 5 tahun. Adapun bangunan senilai 160 juta tersebut adalah sumbangan dari para donatur, yang berasal dari Bali hingga Singapura. Dan sekolah ini diperuntukkan bagi anak TK hingga SMA.
Beberapa program sekolah yang sudah berjalan hingga saat ini antara lain adalah:
- Program beasiswa
- Program bantuan sosial untuk korban banjir
- Program pelatihan kerajinan bagi ibu dan anak-anak nelayan
- Program bantuan perlengkapan sekolah
- Program pemeriksaan kesehatan
- Program clean up atau kebersihan pantai
- Program huntara (hunian sementara)
DAMPAK BERDIRINYA SEKOLAH PESISI JUANG
Berdirinya Sekolah Pesisi Juang ini memberikan dampak yang sangat positif utamanya bagi anak-anak nelayan di pesisir Bintaro. Apa saja dampak positif bagi mereka?- Dulu sebelum berdiri Sekolah Pesisi Juang, tingkat literasi di daerah ini sangat rendah, bahkan yang tinggi adalah tingkat pernikahan dini. Namun kini dengan berdirinya sekolah ini, kondisi berbalik menjadi tingkat literasi yang tinggi dan pernikahan dini yang rendah. Artinya masyarakat disini menyadari bahwa pendidikan sangat penting untuk anak-anak nelayan ini.
- Anak-anak semakin percaya diri untuk melanjutkan sekolah.
- Adanya sekolah ini, respon orang tua sangat positif. Mereka merasa bangga karena sekarang anak-anak lebih punya rasa percaya diri, lebih berani berbicara dan mengemukakan pendapatnya dan yang terpenting adalah mereka punya harapan dan cita-cita untuk masa depannya.
MENDAPAT PENGHARGAAN SATU INDONESIA AWARDS
![]() |
Jauhari-Tantowi-10-finalis-ajang-SIA (Gambar: ig @sekolah.pesisi.juang) |
Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi (astra.co.id).
Semoga keberhasilan Jauhari Tantowi ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda yang lain, untuk memajukan daerahnya baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan maupun bidang teknologi.
#APA2025-ODOP/PLM/BLOGSPEDIA
Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/03/jauhari-tantowi-dan-sekolah-pesisi-juang-mewujudkan-pendidikan-gratis-anak-nelayan-kota
https://www.mediadinamikaglobal.id/2025/09/jauhari-tantowi-dan-sekolah-pesisi.html
https://radarlombok.co.id/perjuangan-dari-gang-sempit-menuju-mimpi-besar.html
https://astra.co.id/
Posting Komentar